Berita Flores Timur
Makin Sengsara, Atap Rumah Warga Lereng Gunung Lewotobi Rusak Parah
Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur yang masih berstatus Level III (Siaga) membuat atap rumah rusak
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Keadaan warga Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki kian menderita. Aktivitas erupsi pada gunung yang masih berstatus Level III (Siaga) itu membuat atap rumah rusak.
Ribuan warga terdampak di Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur hanya bisa mengelus dada melihat seng yang sudah karat dan bocor.
POS-KUPANG.COM mendatangi rumah milik Papi Namang, warga Dusun Wolorona, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang Jumat, 23 Agustus 2024 siang.
Rumah berukuran sekitar 8x9 meter itu tak ada penghuni. Mereka kemungkinan sedang ke kebun yang jaraknya tak jauh dari desa.
Puluhan lembar atap seng di bubungan rumah sudah rusak berat. Seng karat dengan goresan panjang akibat dilanda abu selama 8 bulan itu seperti tersayat benda tajam.
Desa Hokeng Jaya yang terpaut jarak sekitar 5 kilometer Gunung Lewotobi Laki-laki selalu dilanda hujan abu dan pasir setiap kali erupsi.
Belum diketahui pasti berapa jumlah atap yang rusak. Namun sebagian besar warga terdampak mengaku atapnya sudah bocor dan harus diganti.
Baca juga: DPRD Flores Timur Harap Normalisasi Jalur Banjir Gunung Lewotobi Cepat Dikerjakan
"Sudah tidak bisa lagi. Abu sampai masuk dalam rumah melalui celah-celah seng yang bocor," kata Lina Namang, warga Hokeng Jaya.
Lina mengatakan, warga semakin resah karena sebentar lagi musim hujan.
"Hujan turun pasti kami setengah mati. Apa lagi kalau lebat, maka siap-siap tampung banjir," ucapnya
Dia berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah dan para pihak agar meringankan penderitaan ribuan warga terdampak erupsi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, mengatakan bantuan perbaikan yang termuat dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) boleh dilaksanakan saat erupsi berakhir.
"Bantuan perbaikan kerusakan itu dilakukan setelah bencananya berakhir. Nanti di bidang rehab rekon yang melakukan rehabilitasi," ujar Avelina beberapa waktu lalu.
Karena masih erupsi gunung Lewotobi Level III (Siaga), petugas teknis belum bisa mendata kerusakan untuk memperoleh angka yang valid. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.