Berita Flores Timur
123 Atap Rumah yang Dilanda Abu Gunung Lewotobi di Flores Timur Sudah Rusak
Dia mengimbau warganya agar jangan dulu menganti atap yang baru lantaran Gunung Lewotobi Laki-laki masih erupsi dengan status Level III (Siaga).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA -123 Atap Rumah yang Dilanda Abu Gunung Lewotobi di Flores Timur Sudah Rusak
Kerusakan materil akibat erupsi berkepanjangan Gunung Lewotobi laki-laki dialami ribuan warga di sejumlah desa di Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang.
Kerusakan umumnya atap rumah warga di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki seperti Desa Hokeng Jaya, Dulipali, Pululera, Klatanlo, Boru, Nawokote, Boru Kedang, Nileknoheng, serta wilayah lainnya yang radiusnya tak jauh dari gunung.
Data kerusakan sementara yang dihimpun, Senin, 19 Agustus 2024, terdapat 1.767 rumah warga yang dilanda abu hingga mulai rusak selama delapan bulan berjalan.
Dari 1.767 rumah, ada 123 atap rumah yang dilanda Abu Gunung Lewotobi di Flores Timur sudah rusak
Baca juga: Ajak Beli Tas, Modus Sopir di Flores Timur Rudapaksa Gadis Belia
Angka sementara ini kemungkinan bertambah berkali-kali lipat lantaran baru tercatat di Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Dulipali, dan Boru. Sementara tambahan data dari desa lainnya masih dalam proses.
Rinciannya, Desa Hokeng Jaya dengan jumlah penduduk 1.570 jiwa menempati 326 unit rumah, Desa Dulipali 618 jiwa menempati 182 rumah, Desa Pululera 1.530 jiwa menempati 337 rumah, Desa Klatanlo 1.129 jiwa menempati 237 rumah, dan Desa Boru 2.819 jiwa menempati 685 rumah.
Rata-rata ukuran rumah di lima desa ini adalah 9x6 meter. Jika kalkukasinya satu unit rumah membutuhkan 70 lembar seng dan dikali 1.767 rumah, maka perkiraan kebutuhan mencapai 123.690 lembar seng.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, menyebutkan pihaknya mulai turun ke rumah warga untuk melakukan pendataan sejak bulan Juni 2024 atau beberapa bulan usai warga kembali dari lokasi pengungsian.
"Kita sudah informasikan secara lisan dan data dari Klatanlo sudah kirim ke Camat," katanya.
Dia mengimbau warganya agar jangan dulu menganti atap yang baru lantaran Gunung Lewotobi Laki-laki masih erupsi dengan status Level III (Siaga).
"Ada yang sudah ganti, tapi ini kan sia-sia, abu masih turun. Ganti baru, tidak lama rusak lagi, tunggu sampai keadaan pulih dulu," katanya.
Warga Desa Klatanlo, Markus Derosari (32), memandu POS-KUPANG untuk melihat kondisi kerusakan di rumahnya. Sedikitnya 30 lembar seng sudah bocor, paling parah pada bagian dapur.
"Dapur sudah pindah ke samping rumah. Atap semua bocor, saat musim hujan kami pasti kewalahan," tutur Markus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.