Breaking News

Berita Rote Ndao

Pembawa Baki Upacara HUT RI ke-79 di Rote Ndao, Elisabeth Bolla: Mau Jadi Polwan

paskibraka tingkat Kabupaten Rote Ndao, Simson mengatakan, prosedurnya sama dengan perekrutan paskibraka Nasional. 

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
Kaban Kesbangpol Rote Ndao, Marthen Muskanan, pembawa baki Elisabeth Bolla dan pembina Simson Nullek saat diwawancarai media usai upacara di Kantor Bupati Rote Ndao. Sabtu, 17 Agustus 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Siswi SMA Negeri 1 Pantai Baru, Elisabeth Bolla menjadi pembawa baki Sang Saka Merah Putih dalam upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 Tingkat Kabupaten Rote Ndao.

Saat diwawancara usai upacara, Elisabeth Bolla bertekad menjadi seorang anggota Polisi Wanita. 

"Cita-cita saya jadi Polwan," lugas Elisabeth usai upacara, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Dia berbangga bisa mengibarkan Bendera Merah Putih dengan baik saat upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kantor Bupati Rote Ndao.

"Kami latihan selama dua minggu. Saya sempat gugup saat naik tangga mengambil bendera, tapi saya percaya dengan diri saya," ungkap Elisabeth.

Baca juga: Kenang Jasa Pahlawan, Penjabat Bupati dan Forkopimda Rote Ndao Tabur Bunga di TPI Tulandale

Dia juga mengaku, sejak terpilih dan menjalani masa latihan, dirinya belajar tentang disiplin waktu, mental, fisik dan banyak hal yang membuatnya menjadi percaya diri.

"Pesan saya untuk teman-teman yang belum punya kesempatan menjadi paskibraka, jangan pantang menyerah, terus berjuang, percaya dirilah bahwa kalian bisa menjadi seorang paskibraka," imbu Elisabeth.

Selanjutnya, Pembina Paskibraka Tingkat Kabupaten Rote Ndao, Simson Nullek ikut merasa bangga karena anak-anak didiknya bisa menampilkan yang terbaik.

"Terus terang kami sangat bangga karena apa yang ditunjukkan anak didik kami sangatlah berkesan. Selama masa latihan mereka tidak pernah menyerah sekalipun latihan itu semi militer," tutur Simson.

Ia mengungkapkan, saat proses latihan, anak-anak paskibraka selalu diberi motivasi untuk menampilkan yang terbaik.

"Waktu latihan gladi bersih banyak yang salah, namun saat hari H, luar biasa di luar dugaan kami, anak-anak memberikan yang terbaik," cetus Simson.

Ia mengisahkan, selama menjalani masa latihan, anak-anak paskibraka bangun pagi lebih awal tepat jam setengah lima untuk memulai latihan fisik selama dua minggu. Bukan hanya fisik yang dilatih, tetapi intelektual juga diseleksi.

Lalu untuk cara perekrutan paskibraka tingkat Kabupaten Rote Ndao, Simson mengatakan, prosedurnya sama dengan perekrutan paskibraka Nasional. 

"Anak-anak saat pengibaran bendera membentuk formasi Sasando. Ini semata-mata untuk memperkenalkan alat musik tradisional orang Rote, Sasando di mata Nusantara bahkan dunia. Kita punya sejuta lontar, kita punya Sasando," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved