Berita Rote Ndao
Pimpin Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Penjabat Bupati Rote Ndao Sampaikan Capaian Kinerja
Pimpin upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu sampaikan capaian kinerja
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu memimpin langsung Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024.
Upacara ini berlangsung meriah di Kantor Bupati Rote Ndao, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Bertajuk 'Nusantara Baru Indonesia Maju' dan sub tema 'Dengan Semangat Baru Rote Ndao Menuju Indonesia Maju', upacara dibalut dengan nuansa budaya orang Rote.
Bertindak sebagai Komandan Upacara, Pasiter Kodim 1627/Rote Ndao Kapten (Kav) Agustinus Nada, Perwira Upacara, Danpos TNI AU DC Saudale Letda (Lek) Handri Hidayana.
Lalu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pembawa Baki Bendera Merah Putih, Elisabeth Bolla, siswi SMA Negeri 1 Pantai Baru. Sementara Penggerek Bendera Brenly Ermandro Tolla dari SMA Kristen ISRA Sejahtera, Feliks Rinaldy Boka siswi SMA Negeri 1 Lobalain, Rosy Herman Nadek siswi SMA Negeri 1 Pantai Baru, serta Komandan Pasukan Sertu Zeth S. Kedi, Babinsa Koramil 1627-03/Batutua.
Sedangkan pembaca Teks Proklamasi Ketua DPRD Rote Ndao Alfred Saudila, pembawa doa oleh Kepala Kantor Kemenag Rote Ndao Marthen Luther Nenobais.
Dalam prosesi pengibaran Bendera Merah Putih, para Paskibraka membentuk barisan menyerupai alat musik tradisional orang Rote, Sasando.
Baca juga: Kenang Jasa Pahlawan, Penjabat Bupati dan Forkopimda Rote Ndao Tabur Bunga di TPI Tulandale
Disaksikan POS-KUPANG.COM, semua peserta upacara berpakaian putih dengan kain adat Rote diletakan di pundak dan diikatkan di pinggang.
Untuk peserta laki-laki memakai topi khas orang Rote, Ti'i Langga yang terbuat dari daun lontar yang sudah kering dan berwarna kuning kecokelatan.
Peserta perempuan mengenakan baju adat biasanya dilengkapi dengan berbagai aksesori lain seperti Bula Molik (Bulan Sabit) yang dipakai tepat pada dahi.
Selain itu, ada selempang, sarung, serta ikat pinggang yang terbuat dari perak atau emas bernama pendi. Sebagai pelengkap, peserta perempuan menggunakan baju adat, juga memakai kalung di leher bernama habas.
Dalam arahannya, Penjabat Bupati Oder Maks Sombu menuturkan,Pemerintah Kabupaten Rote Ndao selama 22 tahun menjadi daerah otonom, berbagai upaya dan inovasi serta kerja keras, telah membuahkan hasil dan apresiasi dari Pemerintah Pusat, Provinsi NTT, serta lembaga pemerintah dan non pemerintah lainnya.
Diterangkannya lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rote Ndao dari hari ke hari semakin menunjukkan trend positif.
Bahkan, sejak tahun 2020 lalu PDRB Rote Ndao berada di atas PDRB Provinsi NTT, serta di antara 21 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Kabupaten Rote Ndao berada di urutan kedua di bawah Kota Kupang.
Baca juga: Pemkab Rote Ndao Sabet 4 Penghargaan Pengelolaan Dana Desa dari KPPN Kupang

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.