Berita Ekbis

REI EXPO NTT 2024 Targetkan 200 Unit Rumah Terjual

Ketua DPD REI NTT menargetkan sebanyak 200 unit rumah terjual dalam REI EXPO NTT tahun 2024

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
POSE BERSAMA - Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby, Ketua Kadin NTT, Perwakilan Pemprov NTT, Perwakilan dari Tapera, Bank NTT pose bersama dalam acara REI EXPO NTT 2024 di Atrium Lippo Plaza Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Real Estate Indonesia (REI) NTT menargetkan sebanyak 200 unit rumah terjual dalam REI EXPO tahun 2024.

REI Expo NTT 2024 itu disupport oleh Bank NTT sebagai sponsor utama dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang berlangsung di Atrium Lippo Plaza Kupang, mulai 15 sampai dengan 25 Agustus 2024.

"Sebanyak 32 lokasi perumahan yang ada di seluruh NTT dan Kita targetkan 200 unit rumah yang akan terjual atau Rp 40 miliar," kata Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby

Bobby menyebut, REI Expo NTT 2024 merupakan yang ke-13 kalinya di Gelar. Yang mana, dari ke-13 itu, sebanyak 11 kali REI disupport oleh Bank NTT dalam melakukan kegiatan REI Expo tersebut.

"REI Expo ini selain sebagai tempat kita jualan juga menjadi ajang kita bersosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana mendapatkan rumah dengan berbagai kemudahan-kemudahannya," kata Bobby.

Menurut Bobby, masih banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui progrram subsidi itu seperti apa. Dengan demikian, dengan kehadiran Tapera dalam kegiatan tersebut, maka akan dikumpulkan semua PNS dan masyarakat Jainnya untuk mensosialisasikan program-program tersebut agar masyarakat bisa mengenal dan mengetahui manfaatnya, dalam hal untuk memperoleh rumah. Karena rumah adalah kebutuhan pokok, selain sandang dan pangan yaitu papan atau rumah.

Baca juga: HUT ke-52, REI NTT bawa Ribuan Developer se-Indonesia ke Labuan Bajo

"Terima kasih kepada Tapera yang berkolaborasi dengan kami dan mensupport sebagai sponsor dalam kegiatan ini. Ini luar bisasa," sebutnya.

Saat ini, kata Bobby, di NTT masih mempunyai backlog sebesar 90.538 unit rumah backlog. Artinya, yang mau memiliki rumah tapi rumahnya belum ada atau belum tersedia.

"Ini menjadi tanggung jawab besar bagi kita. REI dalam hal ini bekerja bersama-sama dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan

perumahan di NTT. Sedangkan di NTT sendiri, kita masih mempunyai 340 ribu unit rumah tidak layak huni. Angka ini menunjukkan bahwa kita menjadi urutan ke dua dari seluruh Indonesia dengan jumlah rumah yang tidak layak huni yang banyak. Ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua baik dari pemerintah maupun bagi kami dari asosiasi dan stakeholder lainnya untuk mensejahterakan masyarakat NTT," tuturnya.

Lebih lanjut, Bobby menyebut, saat ini, pemerintah pusat hanya menggelontorkan uang muka hanya 1 persen. Yang mana, jika di NTT harga rumahnya Rp 185 juta, berarti hanya mengeluarkan uang muka Rp 1.850.000 saja sudah memiliki rumah.

"Ini sangat membantu untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa memiliki rumah, tetapi Biaya Peralihan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) terlalu besar sampai dengan Rp 5 juta. Untuk cicilan tidak masalah karena sudah dari bibit Tapera telah disiapka dan sangat ringan sekitar Rp 1.200.000- an per bulan," terangnya.

Baca juga: Izin Sulit, REI NTT Hanya Siapkan Rumah Subisidi 3.000 Unit 

Bobby pun minta dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT untuk melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota terkait dengan Undang-undang no. 1 tahun 2022 pasal 44 mengenai kebebasan BPHTB yang dikecualikan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah.

"Kami dari REI sendiri akan berupaya semaksimal mungkin untuk pemenuhan akan kebutuhan rumah di NTT terpenuhi lebih baik lagi," pungkasnya. (cr20)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved