Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 16 Agustus 2024, Dipimpin oleh Hikmat Tuhan

Namun, apa itu hikmat Tuhan? Dalam Alkitab, istilah hikmat sangat luas dan merangkum banyak pengertian

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt. Frans Nahak, S.Th 

Oleh: Pdt. Frans Nahak, M.Th

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Jumat 16 Agustus 2024, Dipimpin oleh Hikmat Tuhan

(Yakobus 3:13-18)

Salah karya tulis yang terkenal di dunia Yunani adalah karya Plato, yakni  The Republic. Ringkas karya tersebut dengan tiga kata, yakni keadilan, kebajikan dan kebahagiaan. Ada empat masalah besar yang dibahas dalam buku tersebut, yaitu: pertama, mengenai metafisika yang membahas hakikat segala yang ada di dunia ini. Kedua, mengenai etika yang baik dan benar. Ketiga mengenai pendidikan yang harus dijalani seseorang di dunia ini. Keempat, pemerintahan yang ideal. 

Karya tulis ini hadir karena merajalelanya ketidaktahuan dan kepentingan diri, para pemimpin sewenang-wenangnya menempatkan seseorang pada jabatan politik tanpa melalui persyaratan ideal. Mereka juga menggunakan kekuasaan untuk melanggar persyaratan yang ideal, yakni kode etik. Kemudian, kepentingan individualisme yang tidak terkendalikan dengan menyamakan kepentingan para pejabat.

Menurut Plato, kepentingan seorang pejabat harus disesuaikan dengan kepentingan masyarakat dan kekuasaan harus dikendalikan sesuai dengan persyaratan yang ideal.  Dalam konteks yang demikian, menurut Plato, dibutuhkan kebijakan, keadilan dan kebahagiaan.

Pada minggu ketiga Bulan Kebangsaan tema khotbah Dipimpin oleh Hikmat Tuhan.  

Secara umum hikmat (wisdom) adalah suatu pengertian dan pemahaman yang dalam mengenai barang, orang, kejadian atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan penilaian dan perbuatan sesuai dengan pengertian tersebut. 

Namun, apa itu hikmat Tuhan? Dalam Alkitab, istilah hikmat sangat luas dan merangkum banyak pengertian:

Pertama, mencakup pilihan-pilihan yakni orang berhikmat memilih jalan kehidupan, orang bebal memilih jalan kematian.

Kedua, mencakup nilai-nilai misalnya kebaikan, keadilan kejujuran, kesetiaan, kesabaran dan kelemahlembutan.

Ketiga, mencakup pengertian praktis yaitu dorongan dan semangat bekerja keras, jujur dan adil, hidup sederhana, menikmati makanan yang menjadi bagiannya. Berbicara tentang hikmat, tidak menekankan pertama-tama kepada pengetahuan teoretis, oleh karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa hikmat dan orang berhikmat adalah mereka yang memiliki gelar pendidikan yang tinggi, melainkan  hidup sesuai dengan tiga hal yang telah disebutkan.

Secara tradisional, surat Yakobus ditulis oleh Yakobus (Yak. 1:1), saudara Yesus (Gal. 1:19), bukan rasul Yakobus anak Zebedeus (Kis. 12:2). Surat Yakobus ditulis kepada kedua belas suku di perantauan (Yak. 1:1). Dalam bacaan kita saat ini, Yakobus membahas khusus tentang hikmat dari atas atau hikmat Allah. Yakobus 3:13-18 dibuka dengan pertanyaan mengenai siapa yang bijak atau berhikmat dan berpengertian, (ay. 13).

Pertanyaan retoris ini terdapat dalam ay. 13a, hal ini tidak dimaksudkan untuk meminta jawaban, sebab pertanyaan itu akan dijawab olehnya sendiri dalam ay. 13b. Bagi Yakobus, orang yang berhikmat adalah dia yang dapat menunjukkan perilaku yang baik, pekerjaan yang dilakukan dalam kelemahlembutan yang dihasilkan oleh hikmat. 

Orang berhikmat ditunjukkan melalui kebiasaan atau karakter seseorang, yakni seseorang yang hidup dengan cara yang lemah lembut dan bijaksana. Konsep hikmat yang lemah lembut semacam ini sebenarnya sudah disinggung di dalam PL, khususnya kitab Amsal (Ams. 11:2).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved