Berita NTT

Substitusi Batubara dengan Lamtoro dan Gamal, Peneliti: Kontinuitas Perlu Dijaga 

Kenapa kita memilih tiga tanaman ini? Yang pertama, jangka waktu tumbuhnya singkat. Yang kedua, masyarakat kita sudah terbiasa menanam itu.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/YESRAN
Peneliti Undana sekaligus Koordinator Prodi Pendidikan Kimia Undana dan Sekretaris Senat Undana, Prof. Dr. Yantus A. B. Neolaka dan Koorpus layanan pengembangan inovasi publikasi dan HAKI LPPM Undana, drh. Cynthia Dewi Gaina bersama host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi. 


Undana sudah menandatangani kontrak dengan PLN untuk memasok biomass ke PLTU. Nah secara hitung-hitungannya per bulan itu kita memasukkan 530-an ton.

Baca juga: Prodi Kimia FST Undana Gelar PkM Bagi Kaum Perempuan Jemaat GMIT Kanaan Naimata 

Per hari itu sekitar 30 ton. Untuk itu tentunya kita perlu bahan baku untuk dibuat jadi wood chips.

Di sini ada kerja sama antara pemerintah daerah, Undana, masyarakat dan juga pelaku industri dalam hal ini Timor Bioenergy. 

Jadi tim ini diketuai oleh Prof. Fred, kita sudah melakukan MoU dan Bumdes itu memasok kayu ke kita dengan nilainya kalau tidak salah kalau satu kilogram mentah itu sekitar Rp 350 jadi bisa dibayangkan kalau satu hari itu mereka pasok 4 ton dikali 350, yang dulunya mereka cuma buang, sekarang sudah bisa menjadi uang. 

Ketersediaan lamtoro dan gamal di Kota Kupang sendiri apakah masih mencukupi untuk beberapa tahun atau perlu dilakukan penanaman lagi? 


Dari hasil riset kami dan juga pemetaan lokasi, kita di Kabupaten Kupang saja itu luas lahannya ada sekitar delapan ribuan hektar. Di Kabupaten TTS ada sekitar enam ribuan hektar jadi sampai 30 tahun pun kalah dengan sistem yang kita bangun saya pikir masih tetap bisa memenuhi karena kita potong di satu lokasi, terus sudah mencapai sekian hektar kita pindah, potong di tempat lain dengan harapan tiga bulan di sini sudah tumbuh dan kita potong di tempat lain lagi jadi tidak menggunduli hutan.

Cara potongnya juga itu ada yang namanya tinggi batas cabang, kita potong satu meter keatas  jadi tetap akan tumbuh, tidak merusak lingkungan dan juga tanaman-tanaman ini semakin dipotong kalau kita lihat itu akan tumbuh tunas lebih banyak. Nanti mungkin kita eksploitasi lima sampai enam tahun baru kita habiskan untuk tanam baru.

Penelitian ini didanai dengan program Kedaireka dan Kosabangsa. Bisa dijelaskan program tersebut? 


Pada prinsipnya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebenarnya memberikan keleluasaan kepada para peneliti atau dosen untuk mendapatkan hibah baik penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat baik itu dari internal DRTPM (Direktorat Riset  Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat) maupun internal Undana dan salah satu program ini dikatakan biro jodoh, konteksnya untuk Kedaireka.

Kedaireka ini sebenarnya singkatan dari Kedaulatan Indonesia dalam Rekacipta dimana ini bermula dari keinginan pemerintah untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat selama dan pasca pandemi Covid, jadi bagaimana riset-riset para peneliti yang ada di perguruan tinggi itu tidak hanya terpusat di dalam perguruan tinggi itu sendiri tetapi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Salah satunya dicanangkanlah Kedaireka dimana Kedaireka ini juga menjadi bagian dari pencanangan MBKM jadi misalkan Prof. Yantus sebagai dosen, juga mengajak mahasiswa yang mana konsep Kedaireka ini dasarnya adalah kolaborasi, kemitraan.

Jadi DRTPM itu menyediakan satu program, Kedaireka ini sebagai biro jodoh, artinya mempertemukan perguruan tinggi dengan spesifikasi dunia usaha dunia industri (DUDI).

Kemudian pertemuan ini ada dua skema, misalkan Prof ini menjawab skema A yaitu skema bagaimana hilirisasi riset-riset yang ada di perguruan tinggi ini untuk menghasilkan inovasi yang menjawab kebutuhan DUDI.

Kemudian ada skema yang kedua yaitu bagaimana para peneliti di perguruan tinggi memberikan hasil riset yang bisa menjawab kebutuhan keefektivitas tata kelola pemerintah. Jadi ada yang berhubungan dengan inovasi teknologi riset, tetapi ada juga yang berhubungan dengan policy research, kebijakan-kebijakan publik yang nantinya bisa digunakan oleh pemerintah baik pusat, lokal sampai ke desa untuk mencanangkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.


Apa hal yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan produksi bahan baku?

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved