Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 14 Agustus 2024, "Kristus Dasar Penciptaan Alam Semesta"
Pandangan teosentris memandang Allah sebagai pusat dari alam semesta. Nilai dan ciptaan lainnya hanya memiliki nilai dalam lingkung ciptaan Allah.
KRISTUS DASAR PENCIPTAAN ALAM SEMESTA (Ibrani 1:1-4)
Pdt. Frans Nahak, M.Th
POS-KUPANG.COM - Teori etika ekologi kita diperkenalkan dengan beberapa pandangan tentang alam, misalnya pandangan antroposentris, biosentris, ekosentris, teosentris, dst.
Untuk kepentingan renungan ini, kita hanya menyebutkan dua pandangan, yakni antroposentris dan teosentris. Pandangan antroposentris merupakan paradigma yang melihat manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta ini. Segala kebutuhan dan urusan manusia dianggap sesuatu yang paling penting. Manusia berkuasa, “tuhan” atas alam semesta.
Pandangan teosentris memandang Allah sebagai pusat dari alam semesta. Nilai dan ciptaan lainnya hanya memiliki nilai dalam lingkung ciptaan Allah.
Borrong mengatakan bahwa seluruh ciptaan yang ada berada dalam suatu hubungan yang harmonis dan berpusat pada Allah. Alam merupakan ciptaan yang baik dan juga telah dikuduskan di dalam penebusan Kristus serta tetap berada dalam pengawasan dan pemeliharaan Tuhan. Manusia merupakan bagian dari alam. Manusia dibentuk dari alam, yaitu tanah (Kej. 2:7).
Di minggu terakhir bulan lingkungan tema renungan kita adalah Kristus adalah Dasar Pencipta Alam Semesta.
Surat Ibrani ditujukan kepada orang Yahudi yang telah menjadi Kristen. Ada beberapa alasan mengapa surat ini ditulis. Dalam renungan ini kita hanya mencatat dua hal:
Pertama, Ada ajaran yang muncul dari kelompok Kristen Ebionit. Kaum ebionit adalah orang-orang Kristen-Yahudi yang setia pada banyak tradisi purba dari gereja mula-mula tetapi di bawah pengaruh Yahudi dan Gnostik. Nama “Ebionit”, berarti “yang miskin”, adalah nama yang mula-mula diberikan kepada Gereja purba di Yerusalem (band. Gal. 2:10; Rom. 15:26). Kemudian ajaran ini dikembangkan oleh golongan Monarkism Dinamis pada abad ke-2 dan abad ke-3.
Kelompok ini menganut pandangan Adopsionism yang mengajarkan bahwa Kristus sebagai manusia yang diangkat sebagai anak Allah, tatkala Yesus dibaptis, Roh Kudus turun atas diri-Nya dan Allah mengatakan “Inilah Putera yang kukasihi,” pada saat itu Kristus menjadi anak angkat Allah.
Kuasa Tuhan ada pada diri-Nya hingga saat Ia tersalib dan berseru “Eli, Eli Lamasabatani,” maka kuasa Allah telah meninggalkan diri-Nya, karena Tuhan tidak dapat disalib. Yesus menjadi Anak Allah dalam dunia, kuasa yang Ia dapat ketika dibaptis telah lenyap tatkala Ia disalib. Beberapa ayat dalam Alkitab dikutip seperti dalam (Maz. 2:7; Yes. 42:1; Mrk. 1:11), dan dianggap sebagai formula landasan paham Adopsionisme. Oleh karena itu, Yesus diadopsi oleh Allah dan dipersatukan dengan Roh Allah. Yesus diangkat menuju tingkat Ilahi sebagai Anak Allah. Setelah itu, Yesus disembah sebagai Tuhan.
Kedua, ada pandangan bahwa Musa lebih tinggi dari Yesus. Orang Yahudi sangat mengagunkan Musa dan dibandingkan dengan Yesus Kristus. Sehingga penulis surat Ibrani mengatakan bahwa Musa memang setia sebagai seorang pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang diberitakan, tetapi Yesus Kristus adalah Anak Allah yang mengepalai rumah-Nya yakni umat-Nya.
Yesus Kristus statusnya sebagai Anak (Ibr 1:2), sedangkan Musa memiliki status sebagai hamba. Istilah “Anak’ di sini tidak mempunyai arti harafiah (yaitu kekeluargaan). Sedangkan hamba bukan termasuk keluarga. Bukan hanya itu saja, Yesus dijadikan sebagai pewaris dari segala yang ada (Ibr 1:2).
Penulis memberikan alasan teologis untuk menjawab kedua pandangan tersebut. Beberapa ahli Perjanjian Baru berpendapat bahwa Ibrani 1:1-4 merupakan sebuah pengakuan iman daripada jemaat mula-mula, dan pengakuan ini disebut sebagai hymne.
Pertama, dalam PL Allah berbicara lewat nabi-nabi-Nya, dan di masa PB Allah berbicara atau berfirman lewat Yesus Kristus. Allah menggunakan model komunikasi yang berbeda, bukan berarti penyataan dalam PL yang tidak mulia melainkan penyataan yang mulia tetapi tidak sempurna. Yang sempurna melalui Yesus Kristus. Penyataan Allah pada zaman dahulu dan telah disempurnakan melalui Yesus Kristus.
Penyataan itu mempunyai kesinambungan. Sebab Yesus Kristus adalah pemilik segala sesuatu, Dia adalah pewaris semua yang ada, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi, dan di bawah bumi. Dia juga yang menciptakan semuanya itu, dan Dia sendiri yang memberi kehidupan.
Renungan Harian Kristen Kamis 28 Agustus 2025, Pendoa Bagi Indonesia |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Rabu 27 Agustus 2025, Doakan Pertobatan Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, Garam dan Terang Bagi Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Senin 25 Agustus 2025, Negeri Yang Diberkati Allah |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Minggu 24 Agustus 2025, Harapan: Negeri Yang Makmur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.