Berita Timor Tengah Utara

Jembatan Gantung Naga Karimata Diresmikan, Dansatgas: Kado HUT RI dan Purna Tugas di Perbatasan 

kendaraan harus melintasi Sungai Noelbesi untuk bepergian dari Desa Noepesu ke Desa Bonleu maupun sebaliknya.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
Pose peresmian Jembatan Gantung Naga Karimata oleh Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Yonkav 6/Naga Karimata, Letkol Kav Ronald Tampubolon, S. H., M. Han, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Noepesu, Kepala Desa Bonleu, dan para camat, Senin, 12 Agustus 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Yonkav 6/Naga Karimata, Letkol Kav Ronald Tampubolon, S. H., M. Han meresmikan pembangunan Jembatan Gantung Naga Karimata (Jenaka) di wilayah perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse. Jembatan Gantung Naga Karimata ini merupakan jembatan yang menghubungkan Desa Noepesu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT.

Peresmian Jembatan Gantung Naga Karimata ini dilaksanakan pada, Senin, 12 Agustus 2024. Turut ambil bagian dalam kesempatan ini, perwakilan Pemkab TTU dan Pemkab TTS, Camat dari masing-masing kecamatan, Kepala Desa Noepesu dan Kepala Desa Bonleu, Rohaniwan dan Rohaniwati Katolik serta Pendeta, sejumlah tamu undangan dan masyarakat setempat.

Saat diwawancarai, Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Yonkav 6/Naga Karimata, Letkol Kav Ronald Tampubolon, S. H., M. Han mengatakan, Jembatan Gantung Naga Karimata ini dibangun oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonkav 6/Naga Karimata dan Tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) Bandung beserta warga Desa Noepesu dan Desa Bonleu.

Jembatan tersebut dibangun untuk mengatasi kesulitan akses transportasi warga dua desa tersebut. Pasalnya, selama ini warga maupun pengendara kendaraan harus melintasi Sungai Noelbesi untuk bepergian dari Desa Noepesu ke Desa Bonleu maupun sebaliknya.

Baca juga: Kasatlantas Polres Timor Tengah Utara Sebut Salah Satu Pengendara Sepeda Motor Diduga Mabuk Alkohol

"Sehingga kami membangun jembatan ini untuk membantu masyarakat bisa melintas dengan aman," ujarnya.

Dikatakan Letkol Kav Ronald, sebelumnya terdapat kasus warga setempat terseret arus banjir Sungai Noelbesi tersebut. Jembatan ini dibangun pada bulan kesebelasan Yonkav 6/Naga Karimata bertugas di perbatasan RI-RDTL Sektor Barat.

Pembangunan jembatan tersebut menjadi kado perpisahan Yonkav 6/Naga Karimata yang akan mengakhiri tugas pengamanan perbatasan dalam beberapa bulan ke depan dan juga kado Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 bagi warga perbatasan.

Melalui pembangunan jembatan ini, masyarakat bisa memaknai arti lain dari HUT Kemerdekaan RI yak i merdeka melintasi sungai dengan aman. Pembangunan jembatan ini berlangsung selama 1 bulan.

"Peletakan batu pertama pada tanggal 12 Juli dan hari ini 12 Agustus 2024 kita resmikan," ucapnya.

Letkol Kav Ronald mengatakan, demi menjaga keamanan dan keselamatan serta kualitas jembatan ini tetap terjaga,  masyarakat diminta untuk dalam sekali melintasi jembatan ini harus maksimal 3 orang. Jembatan tersebut bisa bertahan minimal 10 tahun.

Sementara itu, Ketua Tim VRI Bandung, Dadan Ridwan Hamdani menjelaskan, pada mulanya mengerjakan jembatan ini, mereka mengalami sedikit kesulitan karena Jembatan ini sebelumnya telah dibangun namun roboh akibat bencana Badai Seroja beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, tim harus membongkar kembali struktur bangunan yang lama dan dibangun ulang. Hal ini menyebabkan waktu pengerjaan jembatan tersebut lebih lama.

Mereka juga mengalami kesulitan pasalnya, gapura di sisi Desa Bonleu mengalami longsor. Sehingga, mereka terpaksa membangun kembali gapura di tempat yang baru.

Dadan mengaku sangat terpukau dengan antusiasme masyarakat dua desa tersebut. Karena mereka bergotong-royong turut terlibat bersama TIm VRI Bandung dan Satgas Pamtas Yonkav 6/Naga Karimata menuntaskan pembangunan jembatan ini.

Ia menuturkan, panjang bentangan jembatan 95 meter dari Gapura di Desa Noepesu dan Gapura Desa Bonleu. Sedangkan total bentangan dari dua sisi sepanjang 120 meter. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 
 
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved