Berita NTT

Pembukaan Expo Politeknik Negeri Pertanian Kupang, Pamerkan Ragam Produk Unggulan

Expo ini akan berlangsung selama 2 hari, sejak tanggal 12 hingga 13 Agustus 2024 di halaman Student Centre kampus Politani Kupang.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Perwakilan dari Van Hall Larenstein University of Applied Science, Marco Verschuur menyampaikan tentang konsep living lab. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Politeknik Negeri Pertanian (Politani) Kupang mengadakan kegiatan expo, yang bertujuan untuk memperkenalkan Politani produk unggulan yang telah dihasilkan kepada para mitra dan pelajar.

Pembukaan expo merupakan salah satu rangkaian kegiatan, yang dilaksanakan sebelum launching living lab Politani Kupang. Expo ini akan berlangsung selama 2 hari, sejak tanggal 12 hingga 13 Agustus 2024 di halaman Student Centre kampus Politani Kupang.

Ketua Panitia, John Tibo Kana Tiri, S.TP., M.Sc mengatakan kegiatan ini difasilitasi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan dan Vokasi yang berada dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Harapan kami lewat kegiatan ini, Politani Kupang bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan ekspo ini akan berlangsung 2 hari, dilanjutkan dengan launching living lab dan diskusi publik,” ucapnya Senin, 12 Agustus 2024.

Perwakilan dari Van Hall Larenstein University of Applied Science, Marco Verschuur menjelaskan terkait living lab yang akan dilaunching pada 13 Agustus 2024 besok.

“Tahun ini kami memulai dengan pertanian cerdas iklim. Kami melaksanakan pelatihan dan pengembangan rantai nilai, untuk produk pertanian terutama hortikultura. Tujuannya untuk mendirikan living lab, untuk rantai makanan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dijelaskan Marco, dalam rantai makanan yang berkelanjutan tersebut termasuk di dalammya semua pelaku rantai nilai mulai dari penyuplai hingga konsumen.

“Tidak semua negara melibatkan universitas di dalam sistem rantai makanan berkelanjutan. Tetapi rantai nilai ini bergerak bersama dan didukung oleh pemerintah, lembaga swadaya masyrakat, dan lembaga swasta. Universitas sebagai penyokong dan support study untuk platform pertanian,” jelasnya.

living lab sambung Marco, mengcover semua unsur yang menjadi penyambung antar sistem rantai nilai. Ide awal yang dibangun dalam living lab ini adalah universitas bisa terhubung di sistem ini, pada saat yang sama civitas akademika bisa belajar dari masalah real yang ada di lapangan.

Baca juga: Prodi Produksi Ternak Politani Kupang Ajar Warga Desa Bipolo Cara Membuat Pupuk Bokasi

“Ini kesempatan baik untuk perguruan tinggi bisa mengekspose dirinya, terhadap realita di lapangan. Kami dari Van Hall Larenstein University memberi kontribusi bagi Politani Kupang, kegiatan ini juga mendaoat dukungan dari pemerintah Belanda dalam hal ini Nuffic,” kata Marco.

Marco menambahkan dalam living lab dan diskusi publik tidak hanya membahas tentang hortikultura tetapi juga kondisi sosial, ekonomi, dan masalah di bidang pertanian. 

Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc mengatakan lewat kegiatan ini Politani Kupang membuka serta memperkenalkan diri kepada masyarakat luas dan generasi muda.

“Politani Kupang memperkenalkan diri tentang kontribusi yang sudah dikembangkan, dengan menciptakan berbagai produk dan karya yang seusai dengan perkembangan industri. Tahun ini semua prodi dan mitra mengambil bagian memamerkan produk dan dirangkaikan dengan kegiatan pendukung lainnya,” ungkap Johanis.

Pelaksanaan ekspo diharapkan Jermias mampu memberi dampak bagi pengembangan wilayah dan masyrakat di Provinsi NTT. Selain itu akan ada peluncuran living lab dan diskusi publik.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved