Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Manusia Berharga dan Mulia di Mata Tuhan, Yesaya 43:1-7

Dari sisi nilai kehidupan, laki-laki dan perempuan adalah sama-sama manusia yang juga sama berharga di mata Tuhan.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen, Manusia Berharga dan Mulia di Mata Tuhan, Yesaya 43:1-7
POS-KUPANG.COM/HO
Pdt. Selvy N.Nalle-Ndun,M.Th

Nabi Yesaya mengawali pemberitaan dengan pernyataan, “....beginilah Firman TUHAN....” (ayat 1). Pernyatan ini hendak menyatakan kebenaran bahwa apa yang hendak disampaikan nabi Yesaya berasal dari Tuhan.

Apa yang tersampaikan dalam pemberitaannya menghubungkan kondisi atau keadaan umat Israel dalam relasi dengan Tuhan.

Tuhan bertindak dalam sejarah pembentukan Israel menjadi menjadi satu bangsa. Kepatuhan terhadap hukum Tuhan menjadi syarat bagi umat dan pemimpinnya untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera.

Hukum Allah bersifat teguran supaya umat dan pemimpinnya tetap setia kepada Tuhan. Jika mereka berdosa, maka penghukuman tetap terlaksana, namun Tuhan tetap memandang umat sebagai manusia yang berharga di mataNya.

Harkat dan martabat umat yang tinggi itu, yang membuat Allah menegurnya manakala mereka melakukan kesalahan tetapi kemudian menolong dan kembali memulihkan keadaan umat.

Sejarah perjalanan hidup umat Israel membuktikan tentang karya kebaikan Tuhan Allah yang nyata.

Dalam keberadaan hidup sesulit apapun, penghiburan dan pengharapan bagi umat selalu dinyatakan (lih pasal 40-55). Di dalam hukuman sekalipun, keselamatan akan selalu dijanjikan.

Pasal bacaan ini merupakan salah satu  bagian  dari nubuat nabi Yesaya yang bersifat menghibur serta membangun pengharapan.

Penghiburan dan pengharapan dari Tuhan disampaikan oleh nabi Yesaya kepada umat Israel saat mereka ada di tanah Babel sebagai orang buangan.

Dalam berita nubuat nabi Yesaya, Tuhan sendiri akan datang menjadi penebus bagi umat Israel. Tuhan menebus Israel, sebab Israel adalah satu bangsa milik kepunyaan Tuhan. 

Tuhan yang menamakan mereka karena itu, Tuhan juga sangat mengenal mereka (ayat1). Penyertaan Tuhan nampak jelas lewat sejarah perjalanan hidup mereka sebagai satu bangsa.

Dalam kehidupan yang penuh kegagalan di Babel, nabi Yesaya datang mneyampaikan berita Allah tentang keselamatan yang akan datang bagi mereka.

Kepastian penyertaan Tuhan kembali digambarkan di ayat 2: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; Apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.” 

Sejarah perjalanan umat Israel menjadi bukti tentang kasih Tuhan yang mengasihi manusia.  Allah menebus Israel dari bangsa jajahan  di Mesir menjadi bangsa yang merdeka.

Allah yang sama kini dalam konteks zaman yang berbeda hadir untuk kembali menyelamatkan Israel dari perbudakan di Babel.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved