Timur Tengah
Misteri Seputar Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh, pemimpin senior Hamas, terbunuh oleh alat peledak yang diselundupkan ke wisma Teheran beberapa bulan sebelum meledak di kamar
POS-KUPANG.COM - Ketika Timur Tengah bersiap menghadapi kemungkinan perang antara Israel dan Iran, misteri menyelimuti operasi intelijen Israel yang spektakuler untuk membunuh pemimpin politik Hamas.
The New York Times, mengutip para pejabat Iran, melaporkan pekan lalu bahwa Ismail Haniyeh, pemimpin senior Hamas, terbunuh oleh alat peledak yang diselundupkan ke wisma Teheran beberapa bulan sebelum meledak di kamar tempat dia menginap.
Foto-foto gedung bertingkat tinggi tempat pembunuhan itu terjadi dirilis oleh Iran. Mereka menunjukkan kain kafan yang menutupi sebagian bangunan tempat ledakan terjadi.
Pemerintah Iran mengatakan pembunuhan itu adalah akibat dari “ledakan hebat” yang tidak dijelaskan secara spesifik di luar wisma tempat Haniyeh menginap.
Publikasi Pasdaran melaporkan pemimpin Hamas diledakkan oleh “proyektil jarak pendek yang membawa sekitar 7 kilogram bahan peledak dan diluncurkan dari luar kediaman tamu.”
Laporan lain menyebutkan serangan itu merupakan akibat dari serangan rudal yang diluncurkan dari udara dari F-35 Israel.
Laporan lain yang diterbitkan Senin oleh The Jewish Chronicle, sebuah surat kabar Inggris, melaporkan Haniyeh dibunuh oleh sebuah bom yang ditempatkan di bawah tempat tidurnya oleh dua warga Iran yang direkrut oleh Mossad, badan intelijen luar negeri Israel. Para agen tersebut bekerja di unit keamanan Ansar al-Mahdi di Korps Garda Revolusi Islam, unit yang bertugas mengamankan gedung dan tamu-tamunya.
Laporan tersebut menyatakan bahwa dua penjaga di balik pemboman tersebut terlihat dalam video pada hari pembunuhan memasuki kamar tidur.
Tak satu pun dari empat versi operasi tersebut telah dikonfirmasi. Namun, para analis intelijen mengatakan bahwa mereka yang melakukan operasi berisiko tinggi kemungkinan besar akan menyebarkan berita yang menipu atau menyesatkan sebagai bagian dari operasi untuk melindungi sumber dan metode yang dapat digunakan lagi di masa depan.
Mantan pejabat kontra intelijen Badan Keamanan Nasional John Schindler mengatakan serangan Israel terhadap Haniyeh adalah operasi yang “spektakuler”.
Mossad pernah melakukan pembunuhan di Iran, terutama menggunakan pembunuh bayaran yang mengendarai sepeda motor untuk membunuh beberapa ilmuwan nuklir Iran. Namun tidak satupun dari serangan tersebut ditujukan kepada pemimpin senior Hamas.
“Yang menonjol adalah bahwa Israel tidak hanya memiliki kemampuan serangan jarak jauh yang efektif di Timur Tengah, namun juga intelijen yang terperinci secara real-time,” tulis Schindler di blog “Top Secret Umbra” miliknya.
“Diperlukan intelijen yang dapat ditindaklanjuti dan tepat waktu untuk mengetahui secara pasti di mana Haniyeh berada, dan kapan.
Serangan yang dilakukan oleh [militer Israel] di Gaza atau Lebanon adalah satu hal, sedangkan serangan terhadap kompleks IRGC di Teheran adalah hal lain, baik dari segi operasional maupun intelijen.”
Schindler percaya bahwa laporan yang diberikan kepada jurnalis Barat mengenai pembunuhan tersebut akan menyebabkan tingkat paranoia keamanan yang memecahkan rekor di Iran atas penetrasi mata-mata Israel.
pembunuhan ismail Haniyeh
Pemimpin Hamas
Teheran
Israel
Konflik Israel Hamas
Timur Tengah
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Hamas Belum Konfirmasi Kematian Mohammed Sinwar yang Diumumkan PM Netanyahu |
![]() |
---|
Indonesia Berencana Membangun 100 Masjid di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Donald Trump Klaim Gencatan Senjata Hamas-Israel Berkat Kemenangannya di Pilpres AS |
![]() |
---|
Orang-orang Berpelukan dan Bersorak Girang Sambut Gencatan Senjata Israel-Hamas |
![]() |
---|
Iran Tolak Permintaan untuk Tidak Melancarkan Serangan Balasan ke Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.