Pilgub DKI Jakarta

Akhirnya Terkuak, Langkah Politik Kaesang Pangarep Bikin Bingung PDIP di Pilgub DKI

Akhirnya juga terkuak mengapa sampai saat ini PDI Perjuangan belum menentukan sama sekali figur yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2024.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
FAKTOR KAESANG – Sampai saat ini belum ada keputusan PDIP terkait Pilgub DKI Jakarta ternyata hal itu dipengaruhi oleh faktor Kaesang. PDIP masih pelajari apakah Kaesang maju atau tidak di Pilkada Serentak 2024 ini. 

“Tapi mengenal Ahok sebagai Gubernur yang berhasil mengubah warga Jakarta, termasuk ketegasannya dalam memimpin. Apalagi kinerja Heru seperti sekarang kan, orang merindukan lagi gaya kepemimpinan seperti Ahok itu,” lanjutnya.

Tapi dari kacamata politik, ucap dia, sosok Anies dan Ahok itu tak ada bedanya sekarang. sama-sama mantan Gubernur Jakarta. Anies mantam Capres RI 2024, tak punya masalah hukum sehingga popularitasnya tinggi.

Sedangkan Ahok vakum di dunia politik lima tahun dan tak mengisi jabatan apapun. Meski pernah terjerat kasus, tapi elektabilitasnya masih tinggi di kisaran 20 persen.

“Anies itu kan sudah ditetapkan sebagai Cagub, pasti orang nggak ragu milih dia, tapi kalau orang milih Ahok masih ragu, tapi kalau nanti dia ditetapkan sebagai calon, keraguan itu hilang,” pungkasnya. 

Anies Masih Kuat

Pengamat Kebijakan Publik Citra Institute, Efriza mengakui nama Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta belum ada yang bisa mengalahkan.

Bahkan, kata Efriza, sekalaipun putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono maju di Jakarta tak akan bisa kalahkan Anies.

"Kalau pak Heru dipasangkan dengan Kaesang, yang menjadi pertanyaannya adalah siapa yang di nomor 2 (Cawagub), karena kedua-duanya juga tidak begitu menjual," kata Efriza, Senin 29 Juli 2024.

Menurut Efriza, dari hasil sejumlah lembaga survei, Kaesang hanya mendapat 1 persen saja dan Heru tak jauh berbeda.

Seharusnya, kata Efriza jika masyarakat Jakarta puas dengan kinerja Heru Budi, elektabilitasnya bisa kalahkan Anies Basweda.

"Beda dengan waktu Ahok menggantikan Pak Jokowi atau Pak Jarot menggantikan situasi Ahok, atau dia mengisi pos itu, nah itu masih representasinya. Kalau ini kan tidak terlihat representasi masyarakat," tegasnya. 

Ia pun meneyarankan Kaesang maupun Heru untuk melakukan sesuatu agar elektabilitasnya bisa tinggi minimal seimbang dengan Anies.

Sebab, tambah Efriz tiga nama yang elektabilitasnya tinggi di Jakarta selaian Anies adalah Ahok dan Ridwan Kamil.

"Harusnya bukan Anies yang mendapatkan elektabilitas tinggi, harusnya Heru yang mendapatkan elektabilitas tinggi. Karena setelah ditinggalkan oleh Anies, dia harusnya lebih menarik bagi masyarakat," imbuhnya.

PAN akan Dukung Anies

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved