Pilgub DKI Jakarta

Tak Ingin Kongsi Politiknya Pecah, Koalisi Indonesia Maju Pastikan RK Maju di Jakarta

Lantaran tak ingin kongsi politiknya pecah dalam Pilgub DKI Jakarta, parpol yang bersinerji dalam Koalisi Indonesia Maju, kini merapatkan barisan.

Editor: Frans Krowin
INSTAGRAM PARTAI GOLKAR
TAK INGIN – Tak ingin kongsi politiknya pecah, Koalisi Indonesia Maju kini pastikan bahwa Ridwan Kamil bakal diusung untuk Pilgub DKI Jakarta 2024. 

POS-KUPANG.COM – Lantaran tak ingin kongsi politiknya pecah dalam Pilgub DKI Jakarta, partai-partai politik yang bersinerji dalam Koalisi Indonesia Maju, kini merapat barisan untuk kemajuan Jakarta lima tahun ke depan. Koalisi ini berkemungkinan akan mengusung Ridwan Kamil.

Hal itu dibenarkan juga oleh Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus. Ia membocorkan informasi bahwa Ridwan Kamil atau RK yang juga Mantan Gubernur Jawa Barat itu akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 ini.

"Yang jelas tadi kan Ketum (ketua umum sudah sampaikan bahwa kita framenya adalah Koalisi Indonesia Maju," katanya usai hadiri Puncak HUT Ke-46 AMPI di Djakarta Theatre, sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Tribunnews.com, Minggu 4 Agustus 2024 malam.

"Tentunya di situ ada Partai Golkar, Gerindra, PAN, kemudian Demokrat. Nah itu yang kita utamakan. Jadi kita tidak ingin antara Koalisi Indonesia Maju pecah, ya semaksimal mungkin kita barengan," lanjutnya.

Menurut Lodewijk Paulus, Partai Golkar pastinya akan mengusung Ridwan Kamil untuk Pilgub DKI Jakarta. Slogannya Ridwan Kamil on the way 'otw' Jakarta, sebagaimana  yang pernah mencuat beberapa waktu lalu.

"Pak Deddy di sana (Jawa Barat) berarti otw RK jadi benar, mungkin baliho dipasang lagi kali ya," ujarnya.

Ketika ditanya kapan nama Ridwan Kamil diumumkan sebagai figure yang akan diusung Koalisi Indonesia Maju, Lodewijk Paulus mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Ia pun menegaskan bahwa sebelum pendaftaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka pada 27 Agustus 2024, sudah ada kepastian dan akan diumumkan.

"Tanggal 27 Agustus sudah pengumuman, ya berarti sudah pasti (RK di Jakarta). Berati sebelum tanggal 27," tandasnya.

Pantauan awak media pada Februari 2024, baliho bergambar Ridwan Kamil sudah terpampang di beberapa titik, salah satunya di bilangan Jalan Hang Lekir 1, Jakarta Pusat.

Baliho itu dipajang di dekat Mall Senayan City dan juga Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama). Pada baliho itu, Ridwan Kamil mengenakan kemeja flanel biru bergaris putih, dan membawa ransel berwarna hijau.

Dalam baliho juga terdapat pesan bertuliskan, lagi jalan ke mana kang? Lalu seolah-olah pesan itu dijawab RK yang bilang, “otw Jakarta nih”.

Diketahui, Foto dan video mengenai baliho ini pun tersebar di media sosial X, instagram, dan TikTok.

Bahkan Ridwan Kamil mengunggahnya melalui akun instagram pribadinya, disambung dengan potongan video Ahmad Sahroni yang menyatakan Ridwan Kamil bukanlah ancaman serius baginya untuk mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta.

Baliho dan postingan ini pun menuai berbagai spekulasi, antara lain kemungkinan kode keras Ridwan Kamil yang akan maju ke Pilgub DKI Jakarta.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritona mengatakan, elektabilitas Ridwan Kamil memang mendukung untuk maju di Pilkada Jakarta.

Namun, Jamiluddin menilai, Ridwan Kamil harus tetap berjuang keras lagi untuk meningkatkan elektabilitasnya itu, agar mampu bersaing dengan Anies.

Apalagi warga Jakarta sulit untuk didekati karena mereka adalah pemilih yang rasional.

"Meskipun harus diakui, elektabilitas Ridwan Kamil masih jauh di bawah Anies Baswedan. Karena itu, Ridwan Kamil harus "berdarah-darah" untuk meningkatkan elektabilitasnya agar bisa bersaing dengan Anies," ungkap Jamil.

Di sisi lain, Jamiluddin berpendapat bahwa Ridwan Kamil terkesan dikorbankan untuk melawan Anies di Jakarta, setelah Golkar mengumumkan mendukung kader Gerindra Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Padahal, elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar tinggi, tapi kini dia harus meninggalkan modal politiknya itu demi bersaing dengan Anies di Jakarta.

Sehingga, Ridwan Kamil harus memulai dari awal lagi untuk bertarung di Pilkada Jakarta.

Baca juga: PDIP Belum Temukan Figur Potensial untuk Jakarta, Hasto: Kita Punya Strategi

Baca juga: Anies Baswedan Akui Sering Bicara Sama Ahok Tapi Bukan Soal Politik

"Semua itu terjadi karena ego elite Golkar yang rela mengorbankan kadernya untuk mengusung kader lain yang elektabilitasnya jauh di bawahnya," ucap dia.

Bagi Jamiluddin, pengusungan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar oleh Golkar ini aneh.

Pasalnya, mereka mengusung sosok yang sebelumnya membelot dari partai Golkar.

Sebagaimana dietahui, Dedi Mulyadi sebelumnya merupakan kader Partai Golkar, sebelum akhirnya bergabung dengan Gerindra. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved