Berita NTT
Empat Tahun Berkarya, Komunitas Jurnalis Warga Sasando Adakan Talkshow dan Pameran
adanya peran jurnalisme warga dan karya jurnalistik yang telah dihasilkan, bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komunitas Jurnalis Warga (JW) Sasando merupakan komunitas yang dibentuk sejak tahun 2021 di Kota Kupang, dengan dukungan dari USAID, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara, dan Internews.
Selama 4 tahun berkarya, komunitas ini telah membantu masyarakat Provinsi NTT memberitakan terkait pemberitaan yang tidak dapat dijangkau oleh jurnalis profesional yang ada di Provinsi NTT.
Koordinator JW Sasando, Palce Amalo mengatakan komunitas ini bisa melaporkan kejadian dari lokasi di lingkungan tempat tinggalnya, atau di kelurahan dan desa.
“Selama 4 tahun ini anggota komunitas JW Sasando dibekali dengan pelatihan dasar-dasar jurnalistik termasuk mengumpulkan, kode etik jurnalistik, membuat feature, dan konten di media sosial. Komunitas ini bekerja seperti jurnalis mulai dari mengumpulkan data, membuat berita hingga memproduksi berita,” ujarnya Sabtu, 3 Agustus 2024 di Aula Hotel SMK 3 Kupang.
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Daerah NTT dari Daerah Manggarai , Kea Nai Ge
Anggota JW Sasando terdiri dari mahasiswa dan alumni berbagai universitas yang ada di Kota Kupang dan warga. Komunitas ini bekerjasama dengan sejumlah media yang ada di Kota Kupang.
Dalam melakukan tugas-tugas Jurnalistik lanjut Palce, JW Sasando didampingi oleh jurnalis profesional. Pada akhir program ini, JW Sasando menggelar talkshow bertajuk “Refleksi Pelayanan Publik di Kota Kupang Bersama Jurnalis Warga”.
Talkshow ini mengundang narasumber dari Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton dan Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan P3 Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Kupang Ahmad Likur.
Jemsi Bungtilu salah satu peserta kegiatan, mengapresiasi talkshow dan pameran yang diadakan JW Sasando.
“Saya membaca karya-karya dari komunitas JW Sasando yang dipamerkan, isu yang diberitakan sangat menarik terutama tentang sampah, lingkungan, dan pelayanan publik. Tulisan ini bisa menjadi refleksi bagi pemerintah, untuk membenahi hal-hal yang belum dijangkau dengan baik. Kami berharap adanya peran jurnalisme warga dan karya jurnalistik yang telah dihasilkan, bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan,” ungkap Jemsi.
Selain talkshow di penutupan program ini juga ada pemutaran video dokumenter terkait kerja-kerja komunitas JW Sasando selama 4 tahun. Ada pula pameran karya-karya jurnalistik JW Sasando yang telah dimuat di media cetak dan media online, stand up comedy tentang pelayanan publik, permainan menarik, serta kuis berhadiah.
Kegiatan ini melibatkan anggota komunitas JW Sasando, mahasiswa, pelajar, penyandang disabilitas, dan penerjemah bahasa isyarat. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.