Breaking News

Berita Flores Timur

Masyarakat Flores Timur Dialog Perubahan Iklim, Curhat Gagal Tanam dan Panen

Direktur Yayasan Ayu Tani Mandiri, Thomas Uran, mengatakan perubahan iklim sebagai isu global memerlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Dialog perubahan iklim di Kantor Yayasan Ayu Tani Mandiri, Desa Persiapan Padang Pasir, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur 

Di desanya, ungkap Ocha, banyak petani gagal tanam dan panen akibat curah hujan yang tak menentu dan sulit diprediksi. Ekonomi warga semakin memburuk akibat dampak perubahan iklim.

Baca juga: Sudah Positif Rabies, Anjing di Flores Timur Divaksin Darurat

"Misalnya tanaman kakao yang terserang hama. Ini terjadi hampir lima tahun terakhir," katanya.

Ocha melanjutkan, penggerak lokal bersama Pemerintah Desa Hokeng Jaya terus melakukan berbagai upaya, salah satunya penanaman pucuk merah di sepanjang jalan.

Mereka juga memanfaatkan pangan lokal seperti keladi dan pisang untuk diolah menjadi kripik. 

"Pakai sini yang kami manfaatkan sehingga bisa sedikit membantu peningkatan ekonomi," ucap dia. 

Ketua BPBD Hewa Gabriel Doler berujar, gagal panen juga terjadi di desanya akibat curah hujan yang tidak menentu. 

Paling parah, ungkap Gabriel, terjadi pada 2023. Banyak petani ladang mengeluh gagal tanam. 

"Karena curah hujan yang tidak menentu ada petani yang lima gagal tanam. Semua pada mengeluh," ujar dia. 

Gabriel menerangkan gagal panen juga dialami para petani sawah. Las lahan sawah di Desa Hewa mencapai 37 hektare.

Hanya saja setiap musim kemarau debit air berkurang, sehingga tidak semua areal sawah terairi. 

"Kondisi ini diperparah karena bendungan yang ada tidak berfungsi secara optimal. Kita sudah usulkan ke kabupaten dan provinsi tapi belum terealisasi," katanya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved