Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 30 Juli 2024, “Hendaklah Ia Mendengarkan”
perumpaaan tentanglalang dan gandum itu: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia.
Oleh: Bruder Pio Hayon,SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 30 Juli 2024, “Hendaklah Ia Mendengarkan”
Hari Selasa Biasa Pekan XVII
Bacaan I: Yer. 14:17-22
Injil:Matius13:36-43
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mendengarkan adalah satu tindakan mendengar dengan saksama apa yang sedang didengarkan. Atau juga dapat dikatakan tindakan mendengarkan adalah satu tindakan mendengar dengan penuh perhatian dan tidak sekedar mendengar saja.
Maka jika kita mendengar, sebaiknya mendengarkan dengan penuh perhatian karena hasilnya akan membantu kita mengerti apa yang disampaikan kepada kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024, Merawat Hidup dan Panggilan Kita
Hari ini kita memasuki hari kedua pekan biasa ke XVII. Kita disegarkan lagi oleh ratapan nabi Yeremia pada Tuhan karena tingkah laku umat pilihan Tuhan yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan : “Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapa kami Kaupukul sedemikian hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami?”
Ungkapan atas ratapan Yeremia ini mengisahkan betapa Allah telah murka dan menolak Israel dan mau menghakimi mereka karena banyak berbuat dosa melawan Allah.
Namun pada akhirratapan itu, Yeremia menyatakan keinsafan bangsa Israel akan kejahatan dan kesalahan leluhur bangsa Israel serta mengakui kebesaran karya Allah bagi umatNya karena belas kasih Allah yang begitu besar bagi umatNya. Kisah bangsa Israel yang tidak taat ini jugalah yang menjadi bagian penting pewartaan Yesus yang digambarkan Yesus dalam perumpamaan tentang gandum dan lalang.
Perumpamaan gandum dan lalang ini dijelaskan oleh Yesus kepada para muridNya secara khusus atas permintaan mereka sendiri. Lalu Yesus memberi penjelasan perumpaaan tentanglalang dan gandum itu: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia.
Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.” Yesus mau menggambarkan semuanya secara detail kepada para muridNya agar sejak awal mereka sudah mengerti dan memahami akan kebesaran Allah dan yang bersifat adil kepada siapa saja. Bagi yang berbuat baik akan diberi kasih karunia di hadapan Allah sedangkan yang berbuat jahat akan dihukum dan itu digambarkan dengan lalang dan gandum.
Lalang adalah benih jahat dan gandum adalah benih baik. Benih baik akan dikumpulkan dan dimasukan di dalam kerajaan surga, tetapi ilalang itu dikumpulkan untuk dimasukan ke dalam neraka. Maka sebenarnya Yesus mau menyatakan kepada para muridNya dan kepada kita bahwa antara kebaikan dan kejahatan akan tetap tumbuhdi atas dunia ini dan di dalam diri kita masing-masing. Di dalam hati kitalah, benih itu bisa ditaburkan baik oleh Tuhan atas benih yang baik tapi juga benih jahat ditaburkan oleh orang jahat dan unsurego dalam diri kita sendiri.
Keduanya pasti akan tumbuh bersama dalam hati kita. Namun yang paling penting adalah perubahan hidup kita. Jika menghasilkan banyak buah-buah kebaikan maka itu berarti benih yang baik telah tumbuh dan menghasilkan buah baik dalam hidup. Tetapi juga ketika buahnya adalah lebih pada kesalahan dan kejahatan berarti benih lalang yang tumbuh dalam diri kita. Dan supaya kita akan menumbuhkan benih yang baik dalam diri kita maka Yesus dalam akhir pengajaranNya ini memberi penegasan: “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan.”
Bagi Yesus, ketika kita mendengarkan firmanNya dengan penuh perhatian dan melaksanakannya dalam hidup maka dia itulah yang akan selamat dan menghasilkan buah baik. Tapi bagi siapa yang tidak mendengarkan firman Tuhan maka dia akan menghasilkan lalang yang hanya merusak kehidupan. Maka mendengarkan suara Tuhan dalam firmanNya adalah jalan terbaik untuk mampu menerima gandum dan bertumbuh untuk menghasilkan buah yang baik. Maka marilah kita terus belajar untuk mendengarkan suara Tuhan supaya benih firman yang ditaburkan itu dapat menghasilkan buah berlimpah.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:semua kita adalah murid-murid Tuhan yang sedang berziarah di dalam dunia ini dan yang sedang berjuang menjalankan firman Tuhan.
Kedua, namun hati kita adalah juga ladang tempat Tuhan menaburkan benih dalam diri kita tapi juga bisa ditaburkan oleh si jahat.
Ketiga, maka kita sebagai muridNya harus mampu membuat disermen untuk mampu membedakan benih gandum dan lalang itu.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.