Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Juli 2024, Menunggu, Menanti dengan Sabar
Selain itu, umumnya lalang adalah jenis tanaman yang mudah menyerap nutrisi tanah dan mudah menyerang tanaman yang kita pelihara.
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Juli 2024, Menunggu, Menanti dengan Sabar
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa pekan XVI
Lectio:
Yeremia 7:1-11; Mazmur 84:3.4.5-6a.8a.11
Injil: Matius 13:24-30
Meditatio:
Perhatikan bunga-bunga yang ditanam di pekarangan rumah. Terkadang kita heran, yang ditanam bunga-bunga, tapi tumbuh juga rumput di sekitarnya. Pada hal rumput itu tidak pernah ditanam. Bahkan sudah dicabut, tapi tumbuh terus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 Juli 2024,“ Berbahagialah Matamu dan Telingamu”
Kita pun semakin heran, justru rumput yang tidak dipelihara cepat sekali tumbuh, sementara bunga yang ditanam lambat pertumbuhannya malah perlu perawatan khusus. Aneh tapi nyata.
Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan yang masih berkaitan dengan dengan benih yang ditabur. Kalau dalam perumpamaan pertama hanya ada satu jenis benih dan seorang penabur dengan berbagai jenis tanah. Kali ini ada dua jenis benih yang ditabur oleh dua penabur di satu tanah yang sama.
Dua benih itu adalah benih gandum dan benih lalang. Dua penabur itu ialah penabur benih gandum dan penabur benih lalang. Satu tanah itu adalah tanah di mana gandum dan lalang tumbuh bersama.
Yang dipersoalkan adalah apakah lalang-lalang itu harus dicabut? Para pekerja usul untuk mencabut lalang itu, tetapi yang menarik bahwa sang tuan memilih untuk menunggu gandum dan lalang itu sampai saat panen. Saat itulah gandum akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam lumbung, sementara lalang akan diikat dan dibakar. Perumpamaan ini menampilkan kesabaran tuan yang menabur gandum itu. Dia menunggu sampai saat panen tiba.
Perbuatan si tuan ladang itu tidak biasa. Jika lalang tidak dicabut, maka nutrisi tanah itu pun akan terbagi dan hal itu akan membuat gandumnya kekurangan nutrisi. Selain itu, umumnya lalang adalah jenis tanaman yang mudah menyerap nutrisi tanah dan mudah menyerang tanaman yang kita pelihara.
Namun, apa yang dilakukan si tuan ladang itu justru membuat kita berpikir lebih jauh lagi. Nampaknya, itu bukan saja tentang pertanian tetapi juga gambaran kehidupan nyata di dunia ini.
Membiarkan lalang bertumbuh bersamaan dengan gandum hendak menggambarkan bahwa dalam kehidupan ini, yang jahat dan yang baik itu bisa hidup bersamaan. Namun pada suatu ketika, akan tampaklah bagi kita mana yang benar-benar baik dan mana yang benar-benar jahat.
Dalam Kitab Suci, kita baca bahwa umat Israel beribadah kepada Tuhan, tetapi mereka masih juga mengikuti alah-alah lain dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewi. Bahkan mereka melakukan kelaliman atau ketidakadilan terhadap sesama juga membunuh, mencuri, berzina dan bersumpa palsu.
Hasilnya bukan kesejahteraan melainkan kemalangan dan kesengsaraan. Hal itu terjadi juga sekarang. Banyak orang beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak sedikit juga yang pergi ke dukun.
Perumpamaan Yesus mengenai benih gandum dan lalang atau rumput dimaksudkan untuk menegaskan kesabaran Allah. Kerajaan Allah sudah diperlihatkan tetapi pendosa masih diberi kesempatan untuk bertobat. Allah tidak tergesa-gesa untuk menghakimi para pendosa. Orang pun tidak boleh bertindak menghakimi sesamanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.