Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 26 Juli 2024,“ Berbahagialah Matamu dan Telingamu”
memiliki mata dan telinga yang baik dan berfungsi dengan baik pula. Maka gunakan dengan baik agar mata
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 26 Juli 2024,“ Berbahagialah Matamu dan Telingamu”
Hari Jumat Biasa Pekan XVI
PW S. Yoakim dan Ana
Bacaan I: Sir. 44: 1.10-15
Injil: Matius 13: 16-17
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mata dan telinga adalah dua organ tubuh manusia yang menjadi sangat penting sebagai indera yang paling sering digunanakan dalam hidup harian kita. Mata pasti digunakan untuk melihat dan telinga untuk mendengar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Juli 2024, Jangan Takut, Aku Menyertai Engkau
Dua aktivitas alat indra ini tak bisa dianggap remeh karena kegiatan melihat dan mendengar itu sudah pasti dapat terjadi kapan saja dalam seluruh aktivitas harian kita. Maka berbahagialah semua kita yang masih memiliki mata dan telinga yang baik dan berfungsi dengan baik pula. Maka gunakan dengan baik agar mata dan telinga kita pun mampu melihat dan mendengar hal-hal besar dalam hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini gereja merayakan peringatan wajib Santo Yoakim dan Santa Ana, orangtua Santa Perawan Maria. Santo Yoakim dan Santa Anna tinggal di wilayah Palestina. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya. Mengenai bagaimana kehidupan keseharian mereka, tidak diketahui dengan pasti.
Namun, dikisahkan bahwa dalam perkawinannya dengan Santa Anna, awalnya mereka tidak kunjung memiliki anak. Santo Yoakhim dan Santa Anna terus berdoa kepada Tuhan memohon supaya dikaruniai anak. Dari tahun ke tahun, mereka berdua berziarah ke Yerusalem dan berdoa di Bait Allah.
Santa Anna berjanji jikalau mereka mendapatkan anak, maka anak itu akan dipersembahkan pada Tuhan. Akhirnya Tuhan menjawab keinginan keduanya, sehingga mereka mendapat anak yang diberi nama Maria. Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum.
Diceritakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Namun cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Sangat boleh jadi bahwa Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman bahkan kutukan Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya.
Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Syukurlah bahwa suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira ini: "Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa suka cita besar bagi seluruh dunia!" Kisah hidup kedua orangtua Maria ini, Yoakim dan Ana memang tak banyak yang kita ketahui dan hanya satu dua kisah yang diperole dalam kitab suci.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.