Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis, 25 Juli 2024, Harapan dan Kasih
menghadapi kesulitan dan tantangan; jauhkanlah pula kami dari sikap gegabah dan suka mengambil jalan pintas.

Dengan kata lain: Yakobus mengajak kita untuk berani mati demi iman, mati juga dari kepentingan dan hasrat duniawi yang berlebihan. Ini semua perlu diusahakan terus menerus, seperti kata Paulus, “dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4:8-9).
Pesta Santo Yakobus, Rasul
MADAH HARIAN.
O para rasul mulia
Duta raja yang kuasa
Didikan guru utama
Yang mengatasi segala.
Di Yerusalem surgawi
Penuh cahaya ilahi
Kalian menjadi dasar
Bagi Gereja yang benar.
Kami rayakan pestamu
Kami kenangkan jasamu
Sambil mengucapkan syukur
Atas pengurbanan luhur.
Terpujilah Yesus Kristus
Yang sudah sudi mengutus
Rasul yang dipilih Bapa
Dipenuhi dengan Roh-Nya. Amin.
DOA
Allah yang kekal dan kuasa, karya para rasul telah Kaukuduskan dengan darah Santo Yakobus.
Semoga umat-Mu dikuatkan oleh kesaksiannya dan senantiasa dilindungi oleh doanya.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
C.Identitas Diri
Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani Ya’aqob. Ia dijuluki sebagai Yakobus Tua, anak Zebedeus dan Salome (bdk. Mat 27:56 dan Mrk 15:40) dari Kapernaum. Zebedeus adalah seorang pedagang ikan yang kaya raya. Sedangkan Salome adalah seorang ibu yang berambisi kuat demi sukses anak-anaknya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu” (Mat 20:21).
Permintaan itu salah, tetapi ia telah menunjukkan ambisinya yang ingin melihat anak-anaknya berada dekat Yesus dan satu tempat dalam kerajaan-Nya. Salome itu juga salah seorang perempuan yang setia mengikuti hingga Yesus disalibkan dan menangis di kubur-Nya.
Yakobus adalah saudara kandung Yohanes. Ia dipanggil menjadi rasul Yesus (Mat 10:2; Mrk 3:17; Luk 6:14) dan bersama Yohanes dalam kata Aram disebut boanerges, yang berarti “anak-anak guruh” (Mrk 3:17). Sebutan itu bisa jadi karena semangat, gairah dan fanatismenya yang sering meledak-ledak dan menggelegar dalam menyampaikan dan membela pendapat. Sewaktu orang-orang Samaria bersikap tidak ramah dan menolak Yesus karena perjalanan-Nya ke Yerusalem, penghinaan itu menimbulkan kemarahannya yang meluap-luap, Sehingga ia bersama saudaranya mengusulkan kepada Yesus: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” (Luk 9:54).
Yakobus adalah seorang murid yang berkobar-kobar semangatnya, namun ia juga tidak setia mengikuti Yesus dalam penderitaan-Nya (Mat 26:56; Mrk 14:50). Meski demikian, ia hadir di Yerusalem sewaktu Yesus terangkat ke surga (Kis 1:9-13) dan mendapat pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4).
Bersama dengan Yohanes dan Simon Petrus, Yakobus adalah murid yang dekat dengan Yesus, sebagaimana tampak dalam kebersamaannya di Bukit Tabor, ketika Yesus berubah rupa atau transfigurasi (Mat 17:1; Mrk 9:2; Luk 9:28); di Taman Getsemani, ketika Yesus berdoa dengan sedih dan gentar (Mat 26:37; Mrk 14:33); di Kapernaum, ketika Yesus membangkitkan anak Yairus (Mrk 5:37; Luk 8:51); dan di Bukit Zaitun, ketika Yesus memberitahukan tentang permulaan penderitaan-Nya (Mrk 13:3).
Karya Kerasulan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.