Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 25 Juli 2024, Tiga Cara Bangun Empati dan Rendah Hati Komunikasi
masalah atau kesulitan yang dialami sesama. Manusia mau semakin rendah hati dengan mau jadi pelayan dan hamba dalam mendengarkan sesama.
Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 25 Juli 2024, Tiga Cara Bangun Empati Tinggi dan Rendah Hati ketika berkomunikasi dengan sesama.
Bacaan Injil : Matius 20: 20 - 28.
Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman dalam berkomunikasi*_ dengan sesama di rumah, tempat kerja, berbagai komunitas dan lainnya.
Manusia dapat berkomunikasi lancar secara dua arah dan dapat mengutarakan maksud dengan baik dengan kalimat sederhana.
Manusia di sisi lain dapat merasakan kesulitan dalam berkomunikasi dua arah dan bisa menemukan beberapa kali atau sering kali bisa kurang lancar berkomunikasi karena salah interpretasi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, Menemukan Saudara dan Orangtua yang Baik
Ada tiga cara untuk manusia dapat membangun empati tinggi dan tetap mau tetap rendah hati ketika berkomunikasi dengan sesama sehingga dapat mengurangi salah intrepretasi ketika berkomunikasi.
Pertama. Manusia mau meningkatkan cara memperlakukan semua orang dengan bersikap semakin rendah hati kepada sesama.
Manusia mau mengajak bicara semua orang dengan tanpa pilih-pilih dengan mau menyapa dan dengan memberi senyuman.
Kedua. Manusia tetap mau belajar untuk mendengarkan sampai selesai dengan penuh empati ketika sesama sedang bercerita.
Manusia mau semakin peduli dengan sesama dan tidak membiarkan seseorang sendirian dalam menghadapi masalahnya.
Ketiga. Manusia mau menghargai sesama dengan bijaksana ketika menemui baik persamaan maupun perbedaan dengan sesama.
Manusia tetap mau bersikap baik dan hormat ketika menemukan hal yang tidak sepikiran dan bahkan bertentangan.
Tuhan ingin manusia tetap rendah hati dan penuh empati dalam membangun relasi dengan sesama dan denganNya.
Tuhan Yesus berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Manusia dapat tetap menjalankan ajaran Tuhan dengan mengikuti sabda Tuhan dengan mau menjadi pelayan atau hamba bagi sesama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.