Breaking News

Berita Sikka

Cerita Trisno, Wisatawan Asal Amerika Saat Berkunjung di Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi Sikka

Sejumlah tamu asal Amerika Serikat itu mendokumentasikan semua tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat di Sanggar Bliran Sina.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO 
Wisatawan asal Amerika Serikat saat berada di Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi yang terletak di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat 19 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Salah satu obyek wisata budaya yang kerap dikunjungi para wisatawan yang di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Sanggar Budaya Bliran Sina

Sanggar Budaya Bliran Sina ini berada di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka. Namanya tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Sikka dan para wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Maumere.

Trisno (40) wisatawan asal Negara Amerika Serikat itu mengaku sungguh luar biasa dan menarik saat meyaksikan proses pembuatan tenun ikat serba tradisional. Mulai dari bahan dasar benang yang dipintal langsung dari kapas, pewarnaan yang alami, sampai pada proses menenun yang serba manual.

"Kita senang lihat tenun ikat tradisional dan bagaimana prosesnya, kita senang disini,"ujar pria yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Nelayan di Henga Sikka Hilang Saat Mencari Ikan di Laut

Ia menuturkan, sudah 10 kali datang berkunjung di Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi.

"Dulu ibu saya sering kesini, dari saya kecil ibu selalu datang dengan saya disini, kami seperti keluarga besar,"ujarnya saat berkunjung di Sanggar itu, Sabtu 19 Juli 2024.

Karena terpukau dengan pesona tenun ikat tradisional itu, Trisno mengaku sering membawa tamu untuk berkunjung di Sanggar Budaya Bliran Sina.

Kedatangan sejumlah wisatawan asal negara Amerika Serikat itu ditemani seorang guide asal Kabupaten Sikka untuk menerjemahkan proses pembuatan kain tenun berdasarkan penjelasan ketua Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi Yosep Gervasius. Selama 30 menit ibu-ibu anggota Sanggar Bliran Sina memperagakan proses pembuatan kain tenun pun selesai.

Satu per satu, ibu-ibu di sanggar itu mendemonstrasikan tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat secara tradisional. Sejumlah tamu asal Amerika Serikat itu mendokumentasikan semua tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat di Sanggar Bliran Sina.

Sejumlah wisatawan asal negara Amerika Serikat antusias berwisata di Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi. Para wisatawan ini juga menanam pohon pala di Kebun wisata Agro, mereka juga menikmati wisata budaya di sanggar itu.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved