Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 14 Juli 2024, "Illic Manete: Tetaplah di Sana"

Kontemplasi membantu manusia melampaui ruang fisik, menjangkau yang tidak kelihatan. Mata bathin mampu membaca yang jauh dan yang tidak tampak secara

Editor: Eflin Rote
FOTO PRIBADI
RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Maka setiap insan Kristiani melalui sakramen baptis diberi kuasa untuk menghalau roh jahat agar tidak merusak jati diri, kasih setia, keadilan dan damai sejahtera. Para murid diutus berdua-dua agar tangguh dan saling menguatkan serta mengingatkan dalam menghadapi tantangan dan godaan. Sebab realitas penolakan terhadap para pewarta tidak terhindarkan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 Juli 2024, "Agar Dunia Kembali Mengenal-Nya"

Nabi Amos ditolak dan diusir dari Betel. Yesus bahkan ditolak di kampung halamanNya sendiri. Itulah sebabnya Yesus memberi pesan kepada para pewarta untuk tetap mengandalkan rahmat dari Allah dalam memenuhi segala kebutuhan dan menghadapi tantangan dalam pewartaan.

Rahmat Allah mencukupkan segala sesuatu. Pengalaman pastoral membuktikan bahwa selalu ada orang baik yang Tuhan siapkan untuk menerima dan membantu para murid Tuhan dalam mewartakan kabar baik dan keselamatan dari Tuhan.

"Kalau di suatu tempat kamu diterima dalam suatu rumah, tinggal di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu“ ( Markus 6:11.)

Yesus juga mengingatkan para murid untuk mengosongkan diri dan tidak terlalu mengandalkan hal-hal materi dan fisik yang kelihatan kasat mata.

Tidak terlalu mengandalkan hal-hal yang kelihatan. Agar tidak menjadi beban dan penghalang dalam pelayanan. Pengosongan diri utamanya menggunkan sendal sangat direkomendasikan agar berjalan lebih ringan serta kakipun terlindung.

Intinya perutusan untuk mewartakan kabar gembira mengandalkan rahmat Tuhan, mengedepankan semangat pengosongan diri dan kerendahan hati agar pesan disampaikan secara efektif kepada khalayak. Segala hal yang kontra produktif dan menjadi penghalang pewartaan agar ditinggalkan.

Pilihan kita terhadap narasi Injil hari ini adalah kesiapan untuk diutus dan bekerja tim . Resiko penolakan bisa saja terjadi karena rendahnya kualitas hati, iman dan intuisi yang mampu membaca kehendak Allah dalam kehadiran para pewarta.

Meski demikian para murid Tuhan tetap mengedepankan sikap adaptif, terbuka dan hospitalitas terhadap semua orang yang dijumpai baik yang menerima maupun yang menolak kehadiran mereka.

Para murid Tuhan yang mencintai kontemplasi dan kualitas iman dirahmati untuk menghadirkan diri sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan dan menajdi tanda kabar gembira dalam interaksi sosial dan pelayanan. Illic Manete ; Tetaplah di sana , sampai tiba waktunya untuk pergi. Salve. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved