Liputan Khusus

Lipsus - Tetapkan Ansy Lema Lewat Kontemplasi, Megawati Nilai NTT Sangat Strategis

Ansy yang usai ditunjuk menjadi bakal calon Gubernur NTT dari PDIP berkesempatan mengunjungi Pos Kupang pada Kamis, 11 Juli 2024.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Bakal Calon Gubernur NTT dari PDIP Ansy Lema (tengah) bersama pimpinan perusahaan Timor Media Grafika Iin Margaretha dan Manejer Produksi Pos Kupang Ferry Jahang saat kunjungan di Kantor Redaksi Pos Kupang, Kamis 11 Juli 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si. atau Ansy Lema secara resmi didorong PDIP untuk maju dalam kontestasi Pulgub NTT menjadi calon Gubernur NTT.

SK PDIP ini diserahkan Hasto Kristiyanto dalam Rapat Kerja Daerah DPD PDIP NTT, Rabu 10 Juli 2024.

Ansy yang usai ditunjuk menjadi bakal calon Gubernur NTT dari PDIP berkesempatan mengunjungi Pos Kupang pada Kamis (11/7).

Kedatangannya disambut Pimpinan Perusahan Margeretha Iin Wahyuningrum, Manajer Produksi Ferry Jahang, Manajer Online Alfons Nedabang, Korlip Pos Kupang Novemi Leo serta Koordinator Bisnis, Tanto Bisilisin dan Nuke Maromon dari Tribun Flores.

Baca juga: DPP PDI Perjuangan Resmi Tegaskan Ansy Lema Sebagai Calon Gubernur NTT di Pilkada 2024

Dalam bincang-bincang dengan Pos Kupang ini, Ansy Lema  mengaku dirinya tidak melakukan manuver. Namun setelah ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri maka dirinya tegak lurus dengan perintah partai tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan kader-kader lain yang selama ini sering disebut-sebut seperti Emy Nomleni, Andreas Hugo Pareira, dan kader lain tegak lurus atas perintah partai.

"Jadi sebelum ada perintah saya juga tidak melakukan hal lebih jauh, beda dengan Melki Laka Lena yang juga Ketua Partai Golkar, atau yang lain. Jadi saya sebagai anggota DPR aktif dan DPR terpilih betul-betul menjaga sikap saya sebelum ditunjuk secara resmi," ungkapnya.

Bakal Calon Gubernur NTT, Ansy Lema bersama tim foto bersama pimpinan Pos Kupang
Bakal Calon Gubernur NTT, Ansy Lema bersama tim foto bersama dengan pimpinan Pos Kupang usai melakukan dialog, Kamis (11/7).

Sedikit berkelakar, dia mengungkapkan pada tahun kedua setelah duduk di kursi DPR RI, di kantor sering dipanggil Pak Gubernur oleh teman-temannya. Meskipun begitu dirinya tidak pernah melakukan manuver atau pendekatakan ke siapapun untuk memuluskan langkah menjadi Cagub. Dirinya selalu menjaga kesolidan partai.

Saat disinggung isu bahwa dirinya dikorbankan agar anak Herman Heri  Stevani Adranacus naik menjadi anggota DPR RI, Ansy menegaskan sangat tidak mungkin. PDI Perjuangan terlalu besar untuk melakukan hal remeh seperti itu. Apalagi PDIP di NTT adalah partai pemenang, jadi sangat menjaga elektabilitas partai tersebut.

"Partai ini terlalu besar kalau hanya untuk itu. Saya ini sudah dipersiapkan oleh partai karena untuk menjadi pemimpin menurut Ibu Mega butuh kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas," ungkapnya.

Sempat juga disinggung selama ini nama Ketua DPD PDIP NTT, Emi Nomleni yang sering muncul namun Ansy menegaskan hal itu sangat wajar terjadi karena Emy merupakan Ketua DPD dan menuju Pilkada nama Emi Nomleni harus muncul.

“Kalau tidak muncul orang akan bertanya-tanya mengapa PDIP tidak memunculkan kadernya,” tanya Ansy.

Sebab kata dia posisi Provinsi NTT sangat startegis di mata Ketua Umum PDIP Megawati. Sebab, di provinsi ini Presiden Soekarno pernah dibuang dan melahirkan butir-butir Pancasila.

“Jadi siapapun kader yang potensial termasuk Emy Nomleni tidak dilarang tampil. Tetapi begitu Ibu Mega putuskan semua tegak lurus. Ini budaya partai kami. Jadi surat tugas yang dikeluarkan itu bukan hanya untuk Ansy Lema tapi untuk seluruh kader PDI Perjuangan," tukasnya.

Ziarah Rohani

Dalam pertemuan dengan Pos Kupang ini banyak hal yang dia anggap seperti berkah dari Tuhan selama beberapa waktu terakhir ini. Pada Mei 2024 lalu Ansy bersama istrinya Maria Immaculata Inge Nioty melakukan ziarah rohani ke Vatikan dan Gua Maria Lourdes di Perancis.

Banyak cerita yang dikisahkannya saat ziarah mulai dari mendapat persetujuan bertemu Paus Fransiskus dan hingga bisa berdoa di makam Paus Pius XII yang merupakan pelindung Seminari Kisol tempat Ansy sekolah SMP hingga SMA. Juga Ansy bersama istri berdoa di makam St. Petrus di Vatikan.

"Saya juga sempat bertemu dengan Paus Fransiskus, ," kisah Ansy dengan mata berkaca-kaca.

Manajer Produksi, Ferry Jahang mengucapkan terima kasih atas kesempatan  Ansy Lema dan rombongan berkunjung ke Pos Kupang. Dia berharap komunikasi yang sudah terjalin selama ini terus ditingkatkan.

Juga disampaikan terkait beberapa pesan dari pembaca Pos Kupang yang diminta untuk diteruskan kepada Ansy Lema yakni penumpukan penumpang di Pelabuhan Bolok dan Tenau.

“Masyarakat meminta agar ada peremajaan armada juga pengadaan armada ukuran besar agar bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar,” ujar Ferry yang ditanggapi Ansy Lema dan nanti berencana akan ke pelabuhan untuk melihat langsung kondisi di sana. (ary)


Megawati Lakukan Kontemplasi

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memaparkan sejumlah pertimbangan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam menetapkan anggota DPR RI  Ansy Lema menjadi bakal calon Gubernur NTT untuk bertarung do Pilkada Gubernur NTT tahun  2024 ini. 

Hasto saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP NTT di Kupang, Rabu (10/7) menjelaskan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menetapkan seseorang menjadi calon kepala daerah dan jabatan lainnya selalu melalui kontemplasi yang mendalam, termasuk dalam mencalonkan Ansy Lema yang memiliki rekam jejak sebagai aktivis reformasi 1998.

"Saudara Ansy Lema ini juga merupakan bagian dari kekuatan pergerakan mahasiswa tahun 98. Sehingga ini merupakan proses regenerasi kepemimpinan, bagaimana Ibu Mega menempatkan pergerakan 98. Kegiatan saat itu menjadi benih-benih dari reformasi, kemudian ditempatkan pada peran yang penting," kata Hasto.

Dia menambahkan, Megawati dalam mengambil keputusan melihat pentingnya proses regenerasi kepemimpinan. Sebagai penghormatan terhadap anak-anak muda terlebih yang ikut di dalam proses pergerakan melawan rezim otoriter Orde Baru.

Hasto menambahkan, Ansy Lema menjadi bagian dari gerakan mahasiswa tahun 98 dan kemudian menjadi anggota DPR RI, bahkan baru saja terpilih kembali. Sehingga, lanjut dia, ada pengalaman nasional dan internasional karena dalam pandangan Megawati Soekarnoputri, NTT ini sangat penting dan strategis.

Secara geopolitik, lanjut Hasto, Provinsi NTT berbatasan dengan Australia sehingga dengan posisi geo-strategis geo-ekonomi itu akan dikembangkan oleh sosok yang punya pemahaman terhadap dinamika politik nasional dan juga internasional, sehingga Ansy Lema dipilih karena faktor itu, selain pergerakan anak-anak muda, dan menunjukan proses regenerasi yang dilakukan dengan baik.

"Jadi, dari komitmen ideologisnya, kemampuan teknokratisnya, pengalamannya, kemudian pergerakan anak-anak mudanya, saudara Ansy Lema memenuhi syarat-syarat itu. Karena pengalaman menjadi anggota DPR RI ini sangat penting di dalam membangun wawasan bagaimana keputusan-keputusan strategis itu diambil dalam koordinasi dengan pemerintah pusat dan kemudian daerah," lanjut Hasto.

Modal inilah ucap Hasto yang menjadi pertimbangan untuk memutuskan Ansy Lema. Tentu saja tambah Hasto faktor-faktor elektoral itu sangat penting, tapi PDI Perjuangan lebih percaya bahwa seorang pemimpin itu dipersiapkan, diputuskan dan kemudian bergerak turun ke bawah untuk lebih menggerakkan seluruh komponen masyarakat di dalam kemenangan tersebut. (ant)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved