Derap Nusantara

Komitmen Polri Berantas Narkoba

Sejak 21 September 2023 sampai 9 Juli 2024 ini, Satgas P3GN Polri telah menangkap 38.194 tersangka.

Editor: Alfons Nedabang
ANTARA/LAILY RAHMAWATY
Diritipdnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa (kiri), Kasatgas P3GN Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri (tengah) dan Karopenmas DivHumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (kanan) memperlihatkan barang bukti hasil sitaan Satgas P3GN Polri, Senin 6 Mei 2024. 

Gencarnya aparat penegak hukum dalam upaya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba membuat para pelaku mencari celah untuk bisa terus mengedarkan barang dagangannya, salah satunya mengubah modus operandi.

Para pelaku berupaya mengelabui petugas untuk mengedarkan narkoba, salah satunya dengan mengemas narkoba dalam produk makanan, seperti teh hijau dari China, kaleng susu, permen, kopi, keripik pisang, keramik, dan masih banyak lainnya.

Pola peredaran narkoba dengan cara mengirim barang yang disamarkan ini menjadi tren sejak aparat hukum gencar memburu keberadaan clandestine laboratory di Tanah Air. Modus mengedarkan narkoba dengan membangun laboratorium narkoba rahasia ini sudah marak sejak awal tahun 2000-an. Namun, seiring gencarnya penindakan, pelaku mengubah modus dengan pengiriman narkoba siap edar.

Akan tetapi, seiring berjalan waktu, modus lama kembali digunakan pelaku dengan cara berbeda, yakni membuat clandestine laboratory di Indonesia, lalu mengirim bahan-bahan kimia dari luar negeri untuk membuat prekursor narkoba di Tanah Air sebagai bahan baku sabu dan ekstasi.

Namun, modus ini pun terendus oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dari operasi di pelabuhan dan bandara, aparat mencurigai adanya kiriman bahan-bahan kimia dalam jumlah banyak dan rutin. Oleh karena itu, Ditjen Bea Cukai minta Polri menelusuri ke mana bahan-bahan kimia itu dikirimkan kepada penerimanya. Dari situ, juga ditelusuri siapa pemesan dan pengiriman bahan kimia tersebut.

Terkait modus baru ini, kata Brigjen Pol. Mukti Juharsa, Polri telah mengantisipasi lewat kerja sama dengan Imigrasi dan Ditjen Bea dan Cukai.

Polri juga berkoordinasi dengan Kepolisian China untuk mencegah pengiriman bahan-bahan kimia mencurigakan dari negeri Tirai Bambu itu masuk ke Indonesia lewat cara ilegal. Hasil koordinasi tersebut, Kepolisian China meminta daftar bahan-bahan kimia tersebut.

Sejauh ini, China sudah melarang 24 produksi baru bahan kimia untuk diekspor. (oleh laily rahmawaty/antara)

 

Grafis Polri Perangi Narkoba
Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memerangi penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda dan memberantas peredaran zat terlarang tersebut lewat aksi pencegahan dan penindakan.

 


Waspadai Lab Narkoba Rahasia

DIREKTORAT Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mewaspadai keberadaan laboratorium narkoba rahasia di Indonesia melalui penguatan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan deteksi dini dan penegakan hukum.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa di konfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan selama tahun 2024 sudah ada lima pengungkapan laboratorium narkoba rahasia di Indonesia.

"Untuk pengungkapan oleh jajaran Bareskrim sepanjang 2024 ini ada lima wilayah ya, Semarang, Sunter Jakarta Utara, Bali, Sumatera Utara, dan Malang, Jawa Timur," kata Mukti.

Menurut dia, keberadaan laboratorium narkoba rahasia ini merupakan modus lama yang digunakan lagi para pelaku kejahatan narkoba untuk terus bisa memasarkan barang dagangannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved