Berita Nasional
Presiden Jokowi Titip Pesan Spesial ke Prabowo Subianto: Ini Harus Dilaksanakan!
Meski tinggal menghitung waktu akan segera meninggalkan jabatannya, tetapi Presiden Jokowi selalu pikir tentang nasib rakyat dan negara ini.
POS-KUPANG.COM – Meski tinggal menghitung waktu akan segera meninggalkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia, tetapi Presiden Jokowi tak pernah berhenti berpikir tentang pelbagai ketimpangan yang harus segera diselesaikan untuk kepentingan rakyat dan negara ini.
Untuk itulah, maka baru-baru ini, Presiden Jokowi menitipkan pesan special kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Pesan spesian itu menyangkut Kesehatan terutama yang berurusan dengan fasilitas teknis yang ada di rumah sakit- rumah sakit, juga puskesmas – puskesmas yang tersebar di Indonesia.
Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi saat peluncuran program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara utama (PPDS RSPPU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat.
Pihaknya, kata Presiden Jokowi, akan terus mengawal pengadaan pembaruan alat Kesehatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Tanah Air.
Adapun peralatan-peralatan kesehatan itu meliputi MRI, cath lab, USG, elektrokardiogram (EKG), hingga mammogram.
"Mengenai RS-RS yang belum dikirim, baik MRI, cath lab, mammogram, apa lagi? Di Puskesmas yang belum ada USG, EKG yang akan dikirim lagi. Betul-betul nanti segera bisa terlaksana, tentu tidak dalam masa pemerintahan saya, (tapi) di masa pemerintahan presiden yang baru," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Jokowi menuturkan, ketersediaan peralatan di setiap rumah sakit berguna untuk menunjang pemeriksaan agar sumber daya manusia di Indonesia semakin sehat.
Bidang kesehatan, kata Jokowi, perlu diperhatikan mengingat Indonesia tengah merasakan bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 68 persen.
"Betul-betul semuanya terlaksana dan bonus demografi 68 persen betul-betul bermanfaat untuk melompat maju, kita menjadi negara maju dengan GDP ekonomi yang baik, GDP per kapita yang tinggi," tuturnya.
Kendati begitu, lanjutnya, ketersediaan alat-alat penunjang perlu dibarengi dengan ketersediaan dokter spesialis yang merata di seluruh provinsi.
Baca juga: Gerindra Blak-blakan, Kini Lirik Kaesang untuk Pilgub Jawa Tengah
Baca juga: Akhir Juli, Presiden Jokowi Berkantor di IKN, Benarkah?
Ia tidak ingin, peralatan canggih yang dikirim pemerintah pusat itu sia-sia lantaran tidak ada dokter spesialis yang menggunakan.
"Ini yang harus segera diisi, jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten/kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada," tutur dia.
Ia menyadari, ketersediaan dokter spesialis di dalam negeri memang masih rendah. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Dinonaktifkan oleh PAN dari Keanggotaan DPR RI |
![]() |
---|
Fraksi Gerindra Sampaikan Duka dan Permohonan Maaf, Setujui Penghentian Tunjangan Anggota DPR |
![]() |
---|
Buntut Pernyataan Konroversi, NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI |
![]() |
---|
Dewan Pers dan IMS Tanda Tangani MoU Penguatan Perlindungan dan Keamanan bagi Pers Indonesia |
![]() |
---|
Ombudsman RI Soroti Potensi Maladministrasi pada Pending Claim BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.