Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - Susno Duadji Sesalkan ‘Kecerobohan’ di Kasus Afif Maulana
Polda Sumatera Barat memastikan jika Afif Maulana (13), siswa SMP yang tewas di Padang, merupakan pelaku tawuran yang melompat ke sungai.
Supaya nggak digugat lagi mudah-mudahan nggak. Keledai saja enggak mau jatuh di lobang yang sama.
Tapi kalau Pegi yang ini sudah jelas tidak mungkin, kecuali kalau putusannya atau dalilnya diterima sebagian, sebagian ditolak. Misalnya error in personal ditolak tapi ini dikabulkan semua kok dari pertama sampai berapa tadi kabul semua.
Pak Susno saya berharap Pak Susno memberikan closing statement untuk menjadi pelajaran kita bersama bukan hanya kasus Pegi, bukan hanya kasus Afif, dan lain-lain?
Jadi mohon kepada adik-adik, junior-juniat, dipelajaran yang terbagus. Turutilah peraturan perundang-undangan yang berlaku, gimana cara menentukan tersangka dan sebagainya supaya lebih hati-hati.
Ternyata koreksi itu, pengawas kita itu bukan saja pengawas internal atau pengawas ekternal lembaga resmi, pengawas sekarang itu seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian tingkatkan kualitas kemampuan, kemudian mohon kepada pimpinan polri, orang-orang yang ditempatkan pada posisi-posisi tertentu harus the right man on the right place. Contohnya apa Direskrimun Polda Jabar itu menurut saya tidak profesional, tidak layak ditempatkan situ. Contohnya dia apa, mencoret dua DPO dia katakan fiktif, tidak ada itu.
Nah ini kok seorang Kadit Sersepolda kok begitu. Jadi gak layak nempati jabatan itu, yang saya juga mohonkan agar kita tidak usah terlalu menyalahkan media atau terlalu menyalahkan medsos, bawa ini tekanan daripada netizen, janganlah mau ditekan, mau dihentikan, kalau kita benar gak ada masalah.
Tidak pernah dimaksud ini jadi kita justru berterima kasih bahwa hari ini kita jangan menganggap bahwa polri kalah, jangan menganggap bahwa Pegi menang atau Advokat menang, yang menang itu adalah kebenaran dan keadilan.
Jadi Polri harus berterima kasih Alhamdulillah pekerjaan saya dikoreksi, ternyata yang saya anggap benar adalah salah. Kalau saya nekat dengan kebenaran dengan puji-pujian, dengan pengakuan kesalahan menjadi kebenaran berarti masukkan jurang.
Nah termasuk juga ini ya teman-teman yang suka bersuara entah itu Advokat apa, yang memuji-muji, tahan mati bahwa polisi sudah benar sesuai prosedur gini-gini, soalnya ada advokat yang mau rindu benar ketemu saya, dianggap saya tidak cinta polisi, dia yang paling cinta, dia gak ngerti polisi, kok itu racun.
Polisi mohon ya dari level Kapolri sampai level bawah, jangan terlalu senang dengan dipuji-puji bahwa sudah benar ini, gini-gini gak usah lah. Kalau Anda baik, ya Insya Allah Malaikat mencatat Allah akan balas dengan pahala dan Insya Allah, kalau ada surga polisi itu kalau dia baik, surga yang terbaik untuk polisi iyalah, sudah gajinya kecil capek, hari libur tidak libur kerjanya baik, ya surga yang terbaik. (*)
Tapi kalau salah ya, mungkin neraka yang paling panas. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.