Timor Leste
Ekspor NTT ke Timor Leste Harus Ditingkatkan, Tidak Sekadar Batako dan Obat Kuat
Sebagian kebutuhan Timor Leste bergantung pada Indonesia. Jalur darat melalui NTT menjadi pilihan utama.
Ayodhia mendorong agar komoditas ekspor dari NTT terus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan Timor Leste. Potensi pertanian, peternakan, perikanan, dan industri kreatif di NTT agar terus digali dan dikembangkan. Kenaikan nilai ekspor berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi daerah. Kesejahteraan masyarakat pun semakin baik.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL Yonkav 6/Naga Karimata Bangun Gapura Rumah Ibadah di Perbatasan RI-Timor Leste
Di sisi lain, pengajar ilmu ekonomi dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Tuti Lawalu, mendorong pemerintah daerah agar memetakan potensi ekspor ke Timor Leste. Dengan pemetaan itu, rencana produksi komoditas dapat disiapkan.
Menurut Tuti, NTT tercatat sebagai pengekspor lantaran pintu keluarnya melalui PLBN Terpadu Motaain. Namun, kenyataannya sebagian besar komoditas ekspor itu masih didatangkan dari Pulau Jawa. NTT masih sebatas tempat transit sehingga kenaikan nilai ekspor tak begitu berpengaruh kuat terhadap kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, pembangunan industri di NTT untuk komoditas ekspor ke Timor Leste harus dilakukan. Di sisi lain, budidaya pertanian lokal yang ikut menyumbang komoditas ekspor selama ini perlu diperkuat. Pelaku sektor pertanian masih didominasi usaha kecil.
Berada di pintu ekspor Timor Leste, posisi NTT sangat strategis. Peluang ini harus dimanfaatkan. Komoditas ekspor ditambah dan jenisnya pun diperluas. Tak sebatas mengirim batako produk NTT atau menjadi tempat transit obat kuat sebelum masuk Timor Leste.
(kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.