Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 5 Juli 2024, "Tiga Cara Melaksanakan Perubahan Positif"

Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman dalam membuat perubahan kecil sampai besar dalam siklus kehidupannya.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi renungan harian Katolik 

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom

Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman dalam membuat perubahan kecil sampai besar dalam siklus kehidupannya.

Manusia yang ingin tetap berubah pasti pernah membuat kesalahan yang biasa sampai kesalahan yang sulit terlupakan.

Manusia menyadari jika mau belajar dari kesalahan pasti seseorang membutuhkan upaya dari kesadaran diri, kemauan untuk berubah dan ada rasa tanggung jawab.

Ada tiga cara untuk manusia mau melaksanakan perubahan positif dengan mau belajar dari kesalahan dari masa lampau yang sering membuat kehidupan sekarang sering terdampak.

Pertama. Manusia mau belajar dari fakta bahwa seseorang pasti membuat kesalahan kecil atau besar dalam satu titik kehidupan.

Manusia bisa terpuruk sebentar atau bisa lama karena berbuat kesalahan namun seseorang perlu belajar untuk tidak jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kali atau beberapa kali.

Kedua. Manusia mau belajar untuk tidak menyalahkan diri terlalu lama karena akan membuat seseorang merasa semakin buruk.

Manusia perlu mencari solusi terbaik dan membuat perubahan positif agar tidak merasa bersalah secara terus menerus.

Ketiga. Manusia mau mengenali setiap kesalahan dan membuat rencana perbaikan secara bertahap atau secara  langsung.

Manusia mau mengidentifikasi kesalahan dan fokus pada satu hal kesalahan agar dapat melaksanakan aksi perubahan secara langsung atau bertahap untuk mencapai tujuan.

Tuhan ingin manusia mau memberi semangat kepada sesama dengan tetap membuat perubahan positif ketika mereka berbuat kesalahan.

Orang Farisi berkata mereka kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 Juli 2024, "Tuhan Berpihak pada Orang Kecil dan Lemah"

Tuhan Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Manusia mau meniru Tuhan Yesus yang datang kepada orang berdosa untuk menunjukkan jalan keselamatan.

Manusia mau memberi semangat positif kepada sesama yang telah melakukan kesalahan baik kecil atau besar.

Manusia mau memberikan semangat kepada sesama untuk mau melakukan perubahan positif ketika melakukan kesalahan. Manusia mau tetap dapat mendampingi sesama dalam melakukan proses untuk mau melakukan perubahan positif secara tahap demi setahap.

Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami agar kami mau tetap mendampingi sesama untuk melakukan perubahan positif ketika mereka melakukan kesalahan. Ajarilah kami semakin setia padaMu dengan kami mau tetap membantu sesama untuk fokus pada perbaikan satu kesalahan dan mau memperbaikinya sampai tuntas. Amin.

Lampiran Bacaan Injil
Matius 9: 9 - 13

Matius pemungut cukai mengikut Yesus

9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
 
 
 

BalasTeruskan 
Tambahkan reaksi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved