Kunjungan Paus Fransiskus

Wawancara Eksklusif Romo Thomas Ulun: Paus Fransiskus Akan Pimpin Misa di GBK, Dihadiri 60 Ribu Umat

Sebanyak 60 ribu umat Katolik diperkirakan akan mengikuti misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (kiri) mewawancarai Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo, di Gereja Katedral Jakarta, Selasa (2/7). 

Romo Thomas bisa dijelaskan, mulai dari tanggal 3 sampai 6, itu acaranya apa saja?

Rangkaian acara tanpa melihat jam ya, karena bisa berubah-rubah ya. Paus Fransiskus sebagai Kepala Negara pasti akan mengunjungi dan berjumpa dengan Bapak Presiden Republik Indonesia sebagai kepala negara di istana, perjumpaan itu apakah akan melibatkan delegasi, ataupun menteri, ataupun yang setingkat meneri itu masih dalam koordinasi.

Jadi Kepala Negara berjumpa dengan Kepala Negara pasti dengan penerjemah. Lalu kemudian Paus Fransiskus acara lainnya adalah berjumpa dengan Rohaniwan Rohaniwati, di gereja katedral, ditambah juga animator, animator itu katekis, bahasa lainnya guru agama se-Indonesia. Tentu saja ini ada kesulitan karena katedral itu kan muatnya hanya 800 orang saja. Sedangkan, biarawan-biarawan itu banyak ribuan. Maka perwakilan-perwakilan dari keuskupan-keuskupan maupun tarikat-tarikat religius kami menyebutnya, di mana imam biarawan-biarawati itu berada dalam tamu-tamu mereka. Jadi berjumpa dengan biarawan-biarawati.

Saya yakin bahwa ini adalah satu semangat persaudaraan untuk menunjukkan sapaan Bapak kepada anak-anaknya dan saling mendoakan supaya para biarawan-biarawati itu tetap gembira melaksanakan misinya, kita menyebutnya misi ataupun tugas tanggung jawab untuk mewartakan kebaikan Tuhan kepada banyak orang.

Lalu acara lainnya adalah yang pasti sudah adalah berjumpa dengan para tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, seberang sini. Jadi dari katedral nyeberang ke Masjid Istiqlal, berjumpa dengan para tokoh lintas agama. Nanti diatur oleh panitia dari Konferensi Waligereja Indonesia dalam koordinasi dengan pihak pengurus Masjid Istiqlal dan juga sepanjang saya tahu Kemenlu yang akhirnya domainnya didelegasikan kepada kementerian agama.

Jadi nanti kementerian agama yang akan menentukan siapa-siapa yang akan diundang?

Oh bukan, yang menentukan yang akan diundang itu setahu saya sampai dengan saat ini adalah pihak koordinasi pihak KWI, lalu koordinasi dengan pihak kementerian agama dan koordinasi dengan pihak Istiqlal.

Tiga pihak itu ya?

Tiga pihak itu koordinasinya, siapa-siapa saja itu belum bisa dipublikasikan dan sampai saat ini saya belum menemukan nama-namanya.

Nah lokasinya itu di dalam masjid atau di lingkungan masjid saja?

Berita terakhir yang kami dapatkan adalah karena mungkin kondisi kesehatan paus yang terbatas dan juga dia sudah menggunakan kursi roda, mungkin di area sekitar masjid. Dan di sana Paus Fransisus nanti ketemu dengan Pasti, Imam Besar Masjid Istiqlal, Profesor Dr. Nasarudin Umar dan beberapa tokoh lintas agama lainnya. Bahasannya apa? Lebih daripada bahasan ataupun tema, pertama-tama adalah kunjungan persaudaraan.

Kunjungan persaudaraan bahwa kita ini walaupun berbeda tradisi, berbeda sejarah, berbeda kitab suci, berbeda banyak hal, tapi kita punya yang namanya kesamaan. Kita sama-sama manusia dan kita sama-sama ingin memperjuangkan kemanusiaan yang semakin baik, memperjuangkan dunia yang semakin baik dan itu mimpi semua orang dari semua aneka agama. Jadi pertama-tama sebuah kunjungan persaudaraan, baru kemudian pembahasan yang kurang lebih mau mengatakan apa yang kolaborasi apa, bentuknya seperti apa, ataupun memberikan semangat kepada para pemimpin agama bahwa kita bekerjasama untuk membuat dunia yang lebih baik karena para pemimpin agama ya, apalagi di Indonesia kan punya peran yang strategis untuk menggerakkan umat, untuk menggerakkan masa, untuk menanamkan ajaran, memberikan semangat, membuat dunia yang lebih baik lagi. Jadi kunjungan persaudaraan dan pembahasan, itu agenda yang ketiga.

Agenda yang keempat, yang paling dinanti umat Katolik adalah berjumpa dengan Paus, dengan Misa Kudus di Gelora Bung Karno. Jadi bukan di Monas, di Gelora Bung Karno. Ini adalah di Gereja Katolik, kami menyebutnya Perayaan Ekaristi, Ibadah bersama yang melibatkan koordinasi dengan banyak hal, misalnya dengan pengurus Gelora Bung Karno, lalu kemudian dengan juga yang namanya pasti Paspampres, lalu kemudian dengan gereja-gereja Katolik se-Indonesia, keuskupan-keuskupan.

Ini adalah perjumpaan yang paling banyak dinanti umat. Karena terakhir kali Paus datang ke Indonesia tahun 1989, 35 tahun yang lalu. Berbeda dengan kunjungan 1989, saat itu Paus Yohanes Paulus ke-II itu berkunjung ke Indonesia 10 hari.

Mulai Medan, Jogja, Flores ya?

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved