Konflik di Papua

Warga Distrik Kenyam Bentrok, Tiga Orang Dilaporkan Tewas

Konflik horizontal kembali meletus di Distrik Kenyam, Ibukota Kabupaten Nduga, Papua. Dalam insiden mengerikan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
BENTROK – Dua kelompok warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terlibat bentrok di Distrik Kenyam. Dalam insiden itu, tiga korban dilaporkan tewas. 

POS-KUPANG.COM – Konflik horizontal kembali meletus di Distrik Kenyam, Ibukota Kabupaten Nduga, Papua. Dalam insiden mengerikan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas. Peristiwa terjadi di depan kediaman Sekda Nduga.

Kabar teranyar menyebutkan, bahwa konflik itu melibatkan dua kelompok masyarakat. Mereka saling serang dengan tanpa mempedulikan keselamatan. Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa kejadian itu pada Selasa 2 Juli 2024 pukul 11.45 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya bentrok antarwarga sipil yang terjadi di Distrik Kenyam, Ibukota Kabupaten Nduga tersebut.

“Dua orang (perantau) dievakuasi setelah mendapat penyerangan dari kubu yang sedang bertikai,” katanya dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com.

Adapun korban bernama Marianus Gery (63), seorang pendeta di Gereja yang ada di Kawasan tersebut.

"Beliau mengalami luka bacok di leher dan jari putus, dalam kondisi meninggal dunia di TKP," ungkapnya.

Sementara, Abraham Runga (51) mengalami luka bacok di kepala juga dalam kondisi meninggal dunia saat dirawat di RSUD Nduga.

Polisi tengah meredam situasi dengan melakukan mediasi.

 “Aparat gabungan TNI-Polri langsung membawanya ke RSUD Kenyam guna penanganan medis lebih lanjut,” sambung Benny.

Baca juga: Barisan Merah Putih RI Dukung Prajurit TNI Polri Tangkap Anggota KKB Papua

Saat ditelusuri kembali oleh aparat gabungan, satu orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Hingga kini identitas dan penyebab bentrok tersebut masih diselidiki oleh Polres Nduga, karena tim masih di lapangan,” jelasnya.

Kapolres Nduga AKBP VJ Parapaga mengatakan personel menyita beberapa senjata tradisional yang digunakan pihak bertikai.

Seperti alat perang busur dan panah dari kedua kelompok.

 “Saat ini sejumlah personel disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kembali bentrokan dari kedua kelompok masyarakat tersebut,” katanya.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Nduga se-Indonesia, (DPC-IPMNI) Kota Studi Jayapura meminta Pemerintah kabupaten Nduga dalam hal ini TNI-Polri segera mengatasi konflik horizontal yang terjadi di Kenyam.

Harnamin gwijangge selaku ketua DPC-IPMNI menjelaskan, konflik horizontal di Kenyam terjadi sejak Februari sampai saat ini.

Korban Dievakuasi ke Timika

Pada Rabu 3 Juli 2024, dua jenazah korban konflik di Nduga dievakusi ke Timika, Papua Tengah. Proses evakuasi menggunakan 2 pesawat Smart Air PK-SNW dipiloti Kapten Irwan dan Smart Air PK-SNA dipiloti Kapten Rizky Bandara Kenyam menuju Bandara Mozes Kilangin Timika.

Korban bernama Marianus Gery (63) merupakan Pendeta, mengalami luka bacok dileher, jari putus hingga meninggal dunia.

Baca juga: Ditembak KKB Papua, Evakuasi Guru dan Tenaga Medis di Paniai Sangat Menegangkan

Baca juga: Faizal Ramadhani Jadi Jenderal, Pemburu KKB Papua Ini Dapat Apresiasi dari Satgas Ops Damai Cartenz

Marianus Gery merupakan perantau asal Alor, Kupang, NTT yang kesehariannya sebagai pengurus gereja.

Lalu, Abraham Runga (51) mengalami luka bacok pada bagian kepala dan lemparan batu.  Ia meninggal saat dalam penanganan medis.

Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, konflik melibatkan kelompok Ikabus Gwijangge yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Nduga sekaligus Ketua DPC Partai Golkar dengan kelompok Tarni Wandikbo merupakan Caleg DPRD Kabupaten Nduga dari Partai PSI. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved