Berita Rote Ndao

Begini Sejarah Terbentuknya Kabupaten Rote Ndao

Dalam sebuah cerita digambarkan, di sebelah Utara Timur Laut Pulau Rote muncul kapal-kapal Portugis yang berlabuh. 

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
Penjabat Bupati Oder Maks Sombu saat memberi tumpeng HUT Kabupaten ke-22 kepada Ketua Komisi B DRPD Rote Ndao, Denison Moy. Selasa, 2 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Kabupaten Rote Ndao sudah berusia 22 tahun semenjak menjadi daerah otonom pada tahun 2002 terlepas dari Kabupaten Kupang.

Munculnya gagasan untuk membentuk daerah mandiri tentu punya latar belakang sejarahnya.

Berikut sejarah terbentuknya Kabupaten Rote Ndao yang dibacakan Ketua Komisi B DPRD Rote Ndao, Denison Moy dalam upacara peringatan HUT Kabupaten Rote Ndao ke-22 di halaman kantor bupati setempat. Selasa, 2 Juli 2024.

- Asal Usul Orang Rote

Berdasarkan tuturan syair tetua adat, leluhur orang Rote berasal dari Pulau Seram di Maluku

Ada versi lain juga yang mengatakan bahwa penduduk pertama yang mendiami Pulau Rote berasal dari Ceylon yang sekarang bernama Sri Lanka. 

Versi kedua ini didasarkan pada kesamaan antara orang Rote dan orang Ceylon dalam hal menyadap lontar. 

Akan hal kebenaran asal-usul orang Rote tentunya membutuhkan kajian historis dan akademis yang mendalam.

- Nama Pulau Rote

Tentang asal usul nama Pulau Rote pun terdapat beberapa versi. Salah satu versi menyebutkan bahwa Rote dahulu dikenal dengan sebutan, "Lolo Neo Do Tenu Hatu." 

Sebagian lagi menyebutnya dengan nama "Nes Do Male" atau "Lino Do Nes" yang berarti pulau yang sunyi dan tidak berpenghuni.

Versi lain menuturkan bahwa nama atau sebutan Rote berawal dari kedatangan pedagang-pedagang Portugis dan kegiatan misionaris di Indonesia sejak tahun 1512 hingga 1605. 

Baca juga: 22 Tahun Kabupaten Rote Ndao dalam Angka

Dalam sebuah cerita digambarkan, di sebelah Utara Timur Laut Pulau Rote muncul kapal-kapal Portugis yang berlabuh. 

Pada saat itu mereka bertemu dengan salah seorang penduduk asli pulau tersebut dan bertanya, tempat apakah ini? Dan dengan tidak mengerti apa yang dimaksud, orang tersebut menjawab dengan menyebut namanya sendiri, "Rote", yang dipahami oleh pendatang Portugis sebagai nama dari tempat tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved