Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, “Tetapi, Apa Katamu"

kedua rasul ini hanya bisa ditemukan di dalam kitab suci baik yang ditulis oleh mereka sendiri maupun yang ditulis oleh orang  lain.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, “Tetapi, Apa Katamu" 

Paulus (Saulus) dilahirkan di Tarsus, Asia Kecil dari keluarga Yahudi yang berkewarganegaraan Romawi. Ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi. Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada henti mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus. Dalam perjalanan ke Damsyik, Yesus menangkapnya dan menjadikan dia seorang rasul untuk bangsa-bangsa kafir. Ia dipermandikan oleh Ananias. Ia menjelajahi seluruh daerah Laut Tengah untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa kafir.

Perjalanan misinya senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. Di Yerusalem ia ditangkap oleh bangsa Yahudi, lalu dipenjarakan dan di bawa ke Roma, sebab ia naik banding kepada kaisar. Akhirnya ia dibebaskan. Tak lama kemudian, dia ditangkap lagi dan akhirnya menemui ajalnya sebagai martir di Roma pada tahun 67. Dalam kisah yang bisa kita dapatkan dalam kitab suci, kedua rasul ini benar-benar  dipanggil oleh Tuhan untuk tugas yang telah ditentukan oleh Allah sendiri. Petrus dilantik jadi  pemimpin dan pemegang kunci kerajaan Allah.

Sedang Paulus ditetapkan oleh Tuhan untuk satu tugas perutusan bagi bangsa-bangsa  di luar bangsa Yerusalem. Pola panggilan mereka juga tentu berbeda-beda sesuai konteksnya, seperti Petrus yang dapat kita baca dalam injil hari ini. Yesus bertanya kepada para muridNya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Yesus dalam pertanyaan pertama ini, mengambil konteks tentang aspek eksternal dari pandangan orang tentang siapakah Anak Manusia itu.

Yesus meletakkan para muridNya bukan sebagai subyek langsung tapi mendengar apa kata orang. Dan mereka dengan sangat gampang menyebutkan apa kata orang itu. Ketika Yesus mengubah pertanyaan itu: “Tetapi, apa katamu, siapakah Aku ini?”, para murid langsung terdiam  karena mereka sebagai subyek langsung atau utama untuk menjawab pertanyaanNya. Lalu Petrus tampil untuk menyatakan pandangannya: “Engkau  adalah Mesias, Anak Allah yang hidup?”

Jawaban Petrus ini lalu menjadi satu moment penting dalam hidup Petrus yaitu saat di mana dia dilantik untuk menjadi pemimpin Gereja umat Allah. Maka marilah kita belajar dari kedua rasul besar dalam gereja yang  diberi tugas khusus oleh Tuhan walaupun mereka datang dari latarbelakang yang bisa dikatakan tidak ‘layak’, tetapi dilayakan oleh Tuhan untuk  tugas yang telah ditentukan oleh Tuhan sendiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: setiap kita pun dipanggil  Tuhan untuk satu tugas khusus yang telah dianugerahkan Tuhan bagi kita.

Kedua, kita pun lahir dari keterbatasan manusiawi kita namun Tuhan tetap saja memanggil kita untuk tugas itu.

Ketiga, maka Tuhan kesetiaan kita pada Tuhan adalah tuntutan utama diantara kelemahan dan keterbatasan kita.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved