Breaking News

Gunung Lewotobi Erupsi

Setiap 8 Menit, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Erupsi Disertai Gemuruh dan Getaran

Setiap 8 Menit, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur erupsi disertai gemuruh dan getaran

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.COM/HO
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meletus pada Sabtu 15 Juni 2024 pagi - Setiap 8 Menit, Gunung lewotobi laki-laki di Flores Timur erupsi disertai gemuruh. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG,COM, LARANTUKA - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tercatat dua kali dalam selang waktu 16 menit, Kamis, 27 Juni 2024.

Sementara keseluruhan erupsi sejak subuh hingga pukul 12.00 Wita, sudah empat kali dengan tinggi kolom abu 800 meter sampai 1.000 meter di atas kawah.

Hitungan ini berdasarkan data tertulis yang dirilis pihak Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang.

Selang waktu 16 menit itu adalah erupsi pada pukul 10.11 Wita dengan tinggi abu 800 meter kemudian pukul 10.27 Wita dengan tinggi abu 1.000 meter di atas puncak gunung berstatus Level III (Siaga).

Baca juga: Menanti Pembangunan Tower Atasi Blank Spot di Lewotobi Flores Timur

"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level III (Siaga)," demikian laporan tertulisnya.

Warga Desa Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Boru, dan desa-desa di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki lantas keluar rumah untuk menyaksikan peristiwa alam yang disertai gemuruh dan getaran kuat.

Peristiwa erupsi ini dirasakan sejak satu bulan terakhir. Saat ada gemuruh dan getaran, warga pasti gelisah sembari berteriak "kami ada di sini" ke arah gunung.

"Setiap hari pasti ada erupsi. Tapi kalau dengan gemuruh lalu macam bergetar begitu, kami rasa gelisah," kata Meri Huar, warga Desa Persiapan Padang Pasir.

Menurutnya, erupsi disertai gemuruh dalam jedah waktu beberapa menit itu baru dialami warga pagi tadi. Selama ini jedah waktunya tak seperti itu, terkadang gemuruh pagi dan lanjut ke sore atau malam.

Mery menyebutkan, sesekali mereka melihat api di puncak gunung. Perempuan berusia 44 tahun ini mengaku sering melihat api lava pijar saat malam hari. (*)

 Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved