Pilgub DKI Jakarta

Ahok Tak Yakin Bisa Maju Lagi di DKI Jakarta: Ini Secara Teori Ya

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak lagi merasa yakin kalau dalam tahun 2024 ini akan maju lagi di Pilgub DKI Jakarta.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
TIDAK YAKIN – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa tak yakin bisa maju lagi di Pilkada DKI Jakarta tahun 2024, meski saat ini ia justeru lebih sudah menghadapi momen itu. 

POS-KUPANG.COM – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok tak lagi merasa yakin kalau dalam tahun 2024 ini akan maju lagi di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, PDIP tak bisa usung sendiri pasangan calon untuk bertarung dalam momen tersebut.

"Saya sulit maju Jakarta lagi, ini secara teori ya. Karena partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan," ujar Ahok.

Meski demikian, Ahok merasa kalau saat ini dirinya jauh lebih siap untuk mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta jika dibandingkan dengan sebelumnya.

“Saat ini saya lebih siap menjadi Gubernur DKI Jakarta lewat Pilkada Serentak 2024,” ujar Ahok yang juga mantan Komisaris Utama Pertamina itu.

Ia mengajakan, sejak dirinya divonis penjara beberapa waktu lalu, pihaknya sudah belajar banyak. Belajar akan banyak hal, termasuk sabar dalam menghadapi pelbagai hal.

Saat ini, lanjut Ahok ia merasa jauh lebih sabar dan jauh lebih fokus menemukan solusi dalam mengatasi setiap masalah di Jakarta.

"Kalau saya dikasih kesempatan menjadi gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik daripada sebelumnya," kata Ahok  dalam acara Ask Ahok Anything di Jakarta, Sabtu 22 Juni 2024.Meskipun begitu, Ahok tak mau memaksakan diri maju di Pilkada Jakarta 2024 mendatang. Dirinya sangat sadar menuju gubernur DKI Jakarta melalui Pilkada saat ini tak mudah.

Menurut Ahok, PDIP, partaimua, tidak memiliki kursi di DPRD sebanyak dulu, yang bisa menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta tanpa koalisi dengan partai lain.

Tapi kini kata Ahok, PDIP harus mencari partai koalisi untuk dapat memajukan kandidat gubernur dan calon wakilnya.

"Saya sulit maju Jakarta lagi, ini secara teori ya. Karena partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan," ujar Ahok.

Ahok yang kembali aktif berpolitik di Pilpres 2024 sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Menjelang Pilgub DKI Jakarta 2024, Ahok makin aktif berpolitik.

Dia membuat podcast A3 dan membahas berbagai isu perkotaan Jakarta.

Ahok sempat merespons wacana PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.

Menurut Ahok, PDIP merupakan partai demokratis, sehingga sangat mungkin PDIP mengusung Anies jika suara bawah menginginkannya.

Ahok mengatakan sosok yang diusung PDIP di Pilkada Jakarta pastilah sesuai dengan usulan dari kader-kader di daerah.

"PDIP partai yang demokratis, pasti menampung dan meneruskan ke DPP apa yang ada di akar rumput," kata Ahok.

Kalah dari Anies

Ahok juga bersyukur kalah dari Anies Baswedan saat Pilkada 2017 lalu.

Menurutnya jika saat itu ia menang, sangat mungkin dirinya menembak orang karena kala itu percaya dirinya tinggi.

Menurutnya, setelah momen itu, ia banyak belajar, termasuk soal kesabaran.

"Bayangin kalau kemarin jadi gubernur lagi, terpilih. Dengan tingkat pede begitu tinggi, tingkat ngotot kayak begitu, mungkin saya masuk penjara nembak orang kali," kata Ahok .

Ahok mengatakan sudah tabiat manusia menjadi sombong bila tak mendapat teguran.

Karenanya dia bersyukur mendapatkan teguran pada 2017 dengan masuk penjara karena dituding melakukan penistaan agama.

Di penjara, Ahok mengaku belajar tentang kesabaran.

Ia memahami cara berkomunikasi lebih baik dengan sesama manusia.

Ahok menyadari banyak cara komunikasinya yang salah sebelum masuk penjara.

Dia tak ingin lagi mengulang kesalahan yang sama.

"Manusia kan gitu ya, naik, naik, kita terus belajar. Kalau saya berubah, ya berubah sih lebih kalem," ujar Ahok.

Dia pun merespons pertanyaan warga, apa alasan Ahok tidak lantang seperti dulu.

Apakah alasannya karena PDIP, partai Ahok, berseberangan dengan pemimpin saat ini.

Ahok menyampaikan ia sekarang memilih gaya komunikasi lebih diplomatis.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah solusi, bukan memenangkan perdebatan.

"Saya berubah seperti itu. Nah saya bilang ngapain ribut? Bukan berarti saya takut, enggak. Saya menyatakan kebenaran, saya katakan sampaikan solusi," katanya.

Sebelumnya, Ahok kalah dari Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017.

Baca juga: Ahok Bicara Soal Kaesang Pangarep: Mestinya Generasi Z Lewati Dulu Tahapan Organisasi

Baca juga: Sudah Disepakati, Koalisi Indonesia Maju Dukung Bobby di Pilgub Sumatera Utara

Pemilihan itu diwarnai kasus penistaan agama yang menyeret Ahok dipidana.

Dia dipenjara di Mako Brimob kurang lebih dua tahun karena dinyatakan bersalah dalam kasus penistaan agama.

Menjelang Pilgub DKI Jakarta, Ahok kembali muncul ke publik. 

Ahok mulai banyak bicara kembali tentang permasalahan Jakarta dan solusi yang bisa diambil lewat podcast A3 di YouTube. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved