Profil Tokoh NTT, Wily Laurence Nasabah yang Rintis Usaha dari Nol Bersama Bank NTT 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, SEBA - Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) Kantor Cabang Sabu menggelar Customer Gathering dengan mengusung tema Bertumbuh Bersama dalam Pembiayaan yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Sabu Raijua pada Jumat, 21 Juni 2024.

Pada momen ini tentunya Bank NTT Kantor Cabang Sabu menghadirkan nasabah loyal dan debitur Bank NTT. Salah satunya Wily Laurence.

Saat memberikan kesan dan pesan selama menjadi debitur Bank NTT, Willy sapaan akrabnya, mengisahkan tepat 27 tahun lalu ia memutuskan untuk merantau dari Sumba ke Sabu bersama istrinya tercinta.

Terlahir miskin tentunya butuh tekad yang kuat dalam membangun usaha serta modal yang mumpuni.

Seiring berjalannya waktu, pada 2005, Willy Laurence mendapatkan pinjaman di Bank NTT sebesar Rp75 juta.

Beberapa tahun kemudian Bank NTT terus berkembang dan membuka cabang di Sabu Raijua. Sejalan dengan bisnisnya yang terus bertumbuh.

"Memang usaha itu harus dirintis dari nol. Karena memang saya lahir miskin dan merantau ke sabu itu,"ungkap Willy.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Kristiana Muki Politisi Partai NasDem yang Pernah Usul Adanya SMK Perfilman

Hingga kini, Willy sudah berada di Sabu selama 27 tahun, ia telah berhasil membangun, mengembangkan usaha  dan menyekolahkan semua anaknya hingga sarjana.

"Saya sendiri miskin, istri saya miskin dan kita merantau dari Sumba ke Sabu itu kami nol besar. Tapi mungkin sekarang orang di Sabu Raijua sudah kenal saya,"kenangnya.

Berawal dari debitur, kini Willy menjadi nasabah loyal Bank NTT. Selain memakai produk kredit yang telah membesarkan namanya, Bank NTT menggandengnya untuk membesarkan Bank NTT melalui agen Agen Be Ju Bisa Laku Pandai Bank NTT serta merchant QRIS Bank NTT.  

Direktur Dana & Treasury Bank NTT, Hilarius Minggu mengatakan, kegiatan Customer Gathering merupakan ungkapan terima kasih dari Bank NTT kepada nasabah dan debitur.

Nasabah adalah orang yang menyimpan uang atau menabung di Bank NTT dan debitur adalah orang yang menggunakan produk kredit dari bank NTT. 

"Kalau hanya simpan di brankas, tidak berguna apa-apa tetapi harus disalurkan kepada masyarakat. Kami mendapat gaji itu dari usaha itu. Kami himpun uang dari masyarakat dengan bunga kecil, kemudian dana ini diputar dengan bunga yang lebih tinggi. Kami tidak bisa hidup kalau tanpa dukungan dari bapak ibu semua,"lanjut Hilarius.

Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran, dan partisipasi semua pihak.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Yahya Ado Sosok Pencetus Sekolah Alam PAUD di NTT