Berita Sabu Raijua

Dinkes NTT Sosialisasi Hoaks Imunisasi di Sabu Raijua

Komunikasi kesehatan yang efektif berperan sebagai fondasi dalam menyampaikan informasi yang akurat, mengedukasi, serta mempengaruhi keputusan

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Foto bersama saat sosialisasi kepada orang tua terkait hoaks imunisasi di Kabupaten Sabu Raijua dengan menghadirkan beberapa narasumber pada Jumat, 21 Juni 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, SEBA - Dinas Kesehatan Provinsi NTT bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah NTT dan UNICEF  melakukan sosialisasi kepada orang tua terkait hoaks imunisasi di Kabupaten Sabu Raijua di GMIT Pniel Menia pada Jumat, 21 Juni 2024.

Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Sutarmi, Amd KL mengatakan, dalam konteks kesehatan masyarakat, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan. 

Komunikasi kesehatan yang efektif berperan sebagai fondasi dalam menyampaikan informasi yang akurat, mengedukasi, serta mempengaruhi keputusan masyarakat terkait kesehatan mereka.

Tanpa komunikasi yang tepat sasaran dan efektif, upaya pencegahan penyakit, peningkatan kesadaran tentang pola hidup sehat, serta mengatasi berbagai isu kesehatan dalam melawan hoaks terkait imunisasi bisa mengalami hambatan signifikan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan orang tua yang tanggap dalam menghadapi isu hoaks seputar imunisasi dan memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni, yang nantinya akan mengimplementasikan dan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan sehingga, pesan-pesan kesehatan yang lebih efektif dan berdampak positif khususnya dalam menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi," ungkapnya pada Jumat, 21 Juni 2024.

Sosialisasi ini diikuti sekitar 30 perwakilan ibu-ibu di Sabu Raijua. Ada pun tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan orang tua terkait pendekatan komunikasi dalam melawan hoaks, meningkatkan kapasitas orang tua dalam melakukan komunikasi dalam melawan hoaks dan orang tua yang telah dilatih akan membuat postingan pesan imunisasi di social media dan media chat.

Narasumber dari Dinas Kesehatan Sabu Raijua, Setiawan Lado menjelaskan, agar bisa bisa membedakan berita hoax dan berita benar, kita harus mengetahui cara untuk menangkal terjadinya hoax.

Pertama, cermati alamat situs, pastikan mendapatkan informasi atau berita yang bersumber dari situs-situs resmi dan telah terverifikasi kebenarannya.

Baca juga: Gula Sabu Sebagai Pangan Alternatif dari Ketangguhan Orang Sabu Raijua NTT

Kedua, jangan hanya membaca Judul. Judul provokatif biasanya dibuat untuk menambah viewer, meskipun isi dari informasi yang diberikan sering berbeda.

Ketiga, periksa Fakta. Periksa kebenaran berita dengan cara melihat beberapa sumber lain agar mendapatkan beberapa referensi yang terpercaya.

Keempat, cek keaslian foto. Pastikan selalu mengecek keaslian foto, Google, Image dapat digunakan untuk mencari sumber-sumber foto yang asli.

IDL Anak di NTT Rendah

Upaya pelayanan imunisasi dilakukan melalui kegiatan imunisasi rutin dan imunisasi tambahan dengan tujuan agar dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi (PD3I).

Pada tahun 2023, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan baru mencapai 65 persen dan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) 42 persen. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved