Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 18 Mei 2024, “Umat yang Menyebarkan Sukacita"
Tapi Paulus tidak melakukan itu, yang dia lakukan adalah dalam keadaan apapun di tetap menyebarkan sukacita.
Apa dasar sukacita orang Kristen? Atas dasar apa Paulus, sekalipun di dalam penjara, mengatakan, “Bersukacita, bersukacita !” Bahkan ia menghibur orang lain supaya orang lain ikut bersukacita. Apa dasar sukacita orang Kristen. Banyak orang bersukacita hanya karena ada duit.
Bagaimana kalau duit habis ? Ada juga orang bersukacita hanya karena ada sehat, bagaimana ketika sakit ? Sukacita itu hilang, bukan ? Nach apa suka cita kristen itu ? Lawan dari sukacita ialah dukacita. Bolehkah orang Kristen berdukacita ? Mengapa tidak boleh ? Duka cita itu kan manusiawi ( 1 Tesalonika 4 : 13 ).
Jadi orang Kristen wajar wajar saja kalau berdukacita. Namun selama ada pengharapan di situ juga ada sukacita. Artinya sukacita orang Kristen itu bukan bersumber pada keadaan di luar dirinya, bukan pada keadaan ekonomi, bukan pada keadaan kesehatan, namun sukacita kristiani itu bersumber pada pengharapan di dalam Kristus.
Selama kita punya pengharapan, selama itu juga ada sukacita. Jadi walaupun kita sedih, kita menangis, walaupun kita berada dalam persoalan, tetapi selama ada pengharapan, selama itu juga ada suka cita. Sekalipun ada banyak masalah, tetapi selama ada pengharapan, selama itu ada sukacita. Bila tidak ada lagi pengarapan, maka sukacita pun tidak ada lagi.
Filipi 4 : 5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang, Tuhan sudah dekat. Sukacita orang Kristen itu harus kelihatan dari kebaikan hati yang diwujudkan kepada semua orang. Kalau saya bersukacita, saya tidak hanya tertawa jika bertemu semua orang, bukan ? Bertemu orang, he hehehe,hi hi hi, Tidak ! Akan tetapi, sukacita kita diperlihatkan dalam kebaikan hati kepada semua orang. Kebaikan hati harus diketahui semua orang.
Namun, secara sederhana, apa kebaikan hati itu ? Bagaimana orang yang baik ha i itu ? Orang baik adalah orang yang selalu melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Dalam bahasa inggris positive thinking, lawannya negative thinking.
Kalau kita selalu negative thinking, maka yang kita sebarkan bukanlah sukacita melainkan kebencian. Misalnya kita tidak suka pada seseorang, ketika ia lewat di depan kita, kita akan bilang ih bagaya, padahal yang bersangkutan tidak bagaya sama sekali, itu sikap orang yang negative thinking.
Orang baik adalah orang yang melihat segala sesuatu dari sisi positive. Sebab kita tidak mungkin bersukacita bila negative thinking melulu. Tidak mungkin ada sukacita kalau kita selalu berpikir negative. Tapi sebaliknya bila kita positive thinking maka yang kita sebarkan adalah suka cita bagi orang lain.
Tapi, basaudara semua, Sukacita bisa digerogoti. Apa yang bisa menggorogoti sukacita kristiani ? Ayat 6. Kekhawatiran. Kekhawatiran bisa menggorogot sukacita kita. Karena itu Paulus menasihati, janganlah khawatir. Akan tetapi siapakah di dunia ini yang tidak khawatir. Semua orang pasti khawatir.
Namun Paulus memberikan resep bagaimana caranya agar tidak khawatir ? Paulus katakan, nyatakanlah segala hal kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Supaya tidak khawatir, omong dengan Tuhan, dalam doa apa yang menjadi keinginan hati.
Tapi apakah cukup dengan doa rasa khawatirakan hilang ? Tidak juga ! Perhatikan ayat 8 Rasul Paulus lanjut dengan perkataannya: “Jadi akhirnya saudara saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Perhatikan apa yang dikatakan Paulus bahwa rasa khawatir tidak hilang hanya karena berdoa, tetapi setelah berdoa, pikir. Apa yang dipikirkan supaya tidak khawatir ? berpikir tentang semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap, pikir semua itu.
Karena biasanya orang khawatir itu selalu berpikir yang negative, bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu,apa yang dipikirkan hanyalah negative.
Oleh karena itu menurut Paulus orang khawatir haruslah berpikir positive, pikirkan yang baik, pikir yang benar, pikir ang manis,yang sedap didengar, dan seterusnya. Pokoknya berpikir semua yang positive.
Paulus masih lanjut dengan nasihatnya, setelah berpikir, di ayat 9 Paulus katakan :Lakukanlah. Apa yang kamu pelajari, apa yang kamu terima, apa yang kamu dengar, apa yang kamu lihat, lakukanlah, ap aitu ? Firman Allah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.