Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Selasa 18 Mei 2024, “Umat yang Menyebarkan Sukacita"

Tapi Paulus tidak melakukan itu, yang dia lakukan adalah dalam keadaan apapun di tetap menyebarkan sukacita.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt. Elyanor V. Manu-Nalle, S.Th 

Oleh: Pdt. Elyanor V. Manu Nalle

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Selasa 18 Mei 2024. “Umat yang Menyebarkan Sukacita"

Filipi 4 : 2 – 9)

Rasul Paulus menulis surat Filipi ketika ia berada di penjara, sehingga surat ini disebut sebagai “surat dari penjara”.   Tidak percaya ? Bacalah pasal 1 ayat 13 dan 14. 

Dalam pasal1 : 13 – 14 dinyatakan “…..sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjara karena Kristus.  Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah beran iberkata kata tentang firman Allah dengan tidak takut”.

Hal yang menarik adalah, sekalipun Paulus dipenjarakan, isi suratnya penuh dengan kata “sukacita”. Oleh karena itu surat ini disebut juga “suratsukacita”. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 17 Juli 2024, Mata Ganti Mata

Surat  ini penuh dengan kata sukacita. Jika dibandingkan antara orang di dalam penjara dan orang di luar penjara, yang mana yang lebih bersukacita ?  yang di dalam atau yang di luar ?   Yang diluar, bukan ?  Jadi yang di luar penjara seharusnya menghibur mereka yang di dalam penjara dengan mengatakan, Eh,  kau yang di dalam, bersukacitalah. 

Akan tetapi, walaupun Paulus sedang berada dalam penjara, tetapi ia mengatakan kepada jemaat Filipi “Bersukacitalah ! Bersukacitalah “.

Mengapa Paulus walaupun berada dalampenjara, bersukacita. Pasti ketika membaca suratini, orang Filipi juga ingat pengalaman Paulus dan Silas ketika mereka berdua dipenjarakan di Filipi. Tahu ceriteranya. Diceriterakan bahwa pada malam hari mereka bernyanyi. Suara mereka terdengar oleh semua orang dalam penjara itu. Dan malam itu terjadi gempa bumi dan semua belenggu tahanan itu terlepas.

Kepala penjara menyangka semua tahanan sudah melarikan diri, dan ia mau bunuh diri, tapi Paulus berkata “Jangan! Kami semua masih di sini.” Di dalam Penjara Paulus menyebarkan sukacita bagi kepala penjara.

Paulus tidak memakai kesempatan untuk melarikan diri dari penjara, sekalipun kesempatan itu ada. Seandainya Paulus dan Silas melarikan diri, maka tentu mereka berdualah yang menyebabkan kepala penjara berdukacita, karena dia harus bertanggungjawab atas peristiwa itu.

Tapi Paulus tidak melakukan itu, yang dia lakukan adalah dalam keadaan apapun di tetap menyebarkan sukacita. Akhirnya kepala penjara dan keluarganya dibaptis. Ceritera ini ditulis dalam Kisah Para Rasul 16.

Penjara Romawi zaman dulu tidak seperti penjara kita sekarang. Penjara Romawi semakin banyak orang ruangannya semakin kebawah. Dan ruang ke bawahnya bukan tegak lurus, tapi akan makin sempit. Di ruang paling bawah itulah Rasul Paulus dan Silas berada. 

Jadi dalam ruang yang paling bawah itu Paulus dan Silas bernyanyi dan suara mereka terdengar di seluruh ruangan, semua orang mendengar nyanyian Paulus dan Silas. Sonde pakai sound system, tapi suara Paulus dan Silas terdengar oleh semua orang yang ada di dalam penjara. 

Dari pengalaman yang dialami oleh Paulus dan Silas di penjara, Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi dengan berkata: “bersukacitalah, bersukacitalah,”

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved