Berita Sikka

Beri Pelatihan Menjahit bagi Anak Muda di Belu, Suster Yudiana Terapkan Metode Sederhana

Pelatihan ini dirancang dengan metode yang sederhana dan mudah dipahami untuk memaksimalkan pemahaman dan keterampilan peserta.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Suster Yudiana Anastasia Dita, SSpS, guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kusuma Atambua, saat memberikan pelatihan menjahit kepada 40 anak muda yang digelar oleh Dinas Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Belu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Suster Yudiana Anastasia Dita, SSpS, guru SMK Kusuma Atambua, memberikan pelatihan menjahit kepada 40 anak muda yang digelar oleh Dinas Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Belu.

Pelatihan ini dirancang dengan metode yang sederhana dan mudah dipahami untuk memaksimalkan pemahaman dan keterampilan peserta.

Dalam pelatihan yang berlangsung selama 10 hari di Aula Hotel Paradiso Atambua, Suster Yudiana menekankan penggunaan teknik-teknik menjahit yang sederhana namun efektif. 

“Kami berharap dengan metode pelatihan yang sederhana ini, para peserta lebih mudah memahami dan meningkatkan kreativitas mereka, terutama dalam hal menjahit dengan cepat dan menghasilkan kualitas jahitan yang lebih baik,” ujar Suster Yudiana, Selasa 18 Juni 2024.

Metode yang diterapkan oleh Suster Yudiana dirancang agar peserta dapat dengan mudah mengingat dan menerapkannya setelah pelatihan berakhir. 

“Kami menggunakan teknik dan pola yang lebih sederhana agar mereka bisa memahami dan mengingatnya dengan baik, sehingga dapat diterapkan ketika mereka sudah tidak mengikuti pelatihan ini,” tambahnya.

Kata Suster Yudiana, pelatihan ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan ekonomi keluarga peserta. 

Suster Yudiana berharap bahwa keterampilan menjahit yang diajarkan dapat menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi peserta.

"Dengan menjahit, kita tidak perlu lagi mencari uang setiap hari. Modal yang di berikan berupa mesin jahit bisa menjadi sumber penghasilan bagi mereka untuk mengembangkan usaha sendiri di rumah," kata Suster Yudiana. 

Suster juga menambahkan bahwa bantuan berupa mesin jahit, mesin obras, dan delapan jenis kain diberikan kepada peserta sebagai modal awal untuk memulai usaha.

Baca juga: Presiden Jokowi Sumbangkan Sapi Kurban 945 Kg untuk Warga Belu

Diberitakan sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Jules C.M Ando, SE, menjelaskan bahwa pelatihan menjahit ini merupakan bagian dari program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja yang didanai oleh Dana Alokasi Umum Spesifik grand (DAU SG) tahun 2024. 

Menurutnya, program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja di bidang menjahit, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan memperluas lapangan kerja di masa mendatang.

"Pelatihan ini kami harapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkompeten dan terampil di bidang menjahit, yang nantinya dapat mengembangkan usaha mereka sendiri atau bahkan membuka lapangan kerja baru untuk orang lain," kata Jules Ando.

Jules menambahkan bahwa pelatihan ini juga dilengkapi dengan pemberian bantuan peralatan sebagai modal usaha bagi para peserta, seperti mesin jahit, mesin obras, dan delapan jenis kain. Bantuan ini diharapkan dapat membantu peserta memulai dan mengembangkan usaha menjahit mereka.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved