Berita Nasional
TNI Bangun RS Lapangan di Gaza Jika Diizinkan PBB
Tentara Nasional Indonesia(TNI) menyiapkan skema saat melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian dan juga kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan skema saat melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian dan juga kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
Apabila mendapat izin dari PBB, TNI bakal membangun rumah sakit lapangan di lokasi serta menyiapkan dua kapal rumah sakit, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat dan KRI dr Soeharso.
"Dua kapal RS dan rumkit lapangan untuk merawat pasien di Gaza, jika sudah ada mandat PBB,” ujar Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar, Minggu (9/6).
Selain itu di tanah air lanjut Gumilar, TNI bakal menyiapkan dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kementerian Pertahanan, apabila ada pasien dari Gaza yang dibawa ke Indonesia.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebelumnya menyebut, ada sekitar 1.000 korban terdampak konflik di Gaza yang akan dibawa ke RS di Indonesia. “RSPAD dan RS Pangsar Soedirman Kemenhan bisa menampung sampai 1.000 pasien,” kata Kapuspen TNI.
Gumilar mengatakan, sekitar 1.000 pasien itu bisa dibawa ke Indonesia menggunakan salah satu dari dua kapal RS atau pesawat TNI AU. “Bisa menggunakan kapal, bisa juga menggunakan pesawat TNI AU,” ujar Gumilar.
Gumilar mengatakan, pasukan yang rencananya dikirim ke Gaza di antaranya berasal dari satuan kesehatan yang memiliki kemampuan untuk merawat dan mengobati. Selain itu, pasukan yang dikirim juga berasal dari batalyon zeni yang memiliki kemampuan konstruksi dan destruksi.
Baca juga: Presiden Jokowi Utus Prabowo Hadiri KTT Bahas Konflik Gaza
"Satuan yang dikirim ke Gaza terdiri dari batalion kesehatan yang memiliki kemampuan merawat atau mengobati, batalyon zeni yang memiliki kemampuan konstruksi dan destruksi, batalion perbekalan yang memiliki kemampuan salah satunya mendirikan dapur umum dan batalion support untuk melaksanakan pengamanan," kata Gumilar.
Kata Gumilar, mereka prajurit TNI yang akan berangkat ke Gaza, Palestina akan mengikuti proses seleksi. Proses tersebut, kata dia, diantaranya tes psikologi.
"Seleksi antara lain meliputi tes kesehatan, jasmani, psikologi," kata dia.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengunjungi Batalyon Kesehatan-1/Kostrad, Ciluar Bogor pada Jumat (7/6).Kunjungan tersebut dalam rangka memeriksa Satgas Brigade Komposit yang disiapkan untuk membantu para korban di Gaza Palestina.
Berdasarkan foto-foto yang diterima Tribun Agus tampak tengah memberikan arahan ke sejumlah prajurit di dalam sebuah tenda dengan sejumlah peralatan di dalamnya.Agus juga tampak memeriksa sebuah tas ransel prajurit beserta kelengkapannya.
"Pada kunjungan tersebut, Panglima TNI melaksanakan pengecekan Kesiapan Rumkitlap dan berkesempatan menerima paparan tentang kesiapan Yonkes-1/Kostrad, Rumkitlap Pasmar dan Rumkitlap Yonkes Denmabesau," kata keterangan resmi Puspen TNI kemarin.
Puspen TNI menyatakan, kunjungan tersebut merupakan tindaklanjut dari pernyataan Menhan RI Prabowo Subianto saat menjadi pembicara pada pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura.
Agus memastikan TNI akan menaati prosedur administrasi yang telah ditetapkan PBB terkait rencana misi kemanusiaan dan pemeliharaan perdamaian ke Gaza Palestina. Agus menjelaskan, sesuai prosedur, untuk bergabung dengan satuan dan misi baru penugasan PBB terdapat empat tahapan pledging atau komitmen.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 33 Orang di Sekolah Gaza yang Dikelola PBB yang Diklaim Digunakan Hamas
Pledging yang merupakan keputusan politik pemerintah RI itu, kata dia, telah disampaikan pada UN Peacekeeping Ministrial Meeting di Ghana pada 5 sampai 6 Desember 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.