Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024, "Kamu Mencari Aku"
tidak terlepas juga dari karya kasih karunia Allah bagi manusia. Maka ada baiknya kita melihata sedikit latar belakangnya.
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juni 2024, "Kamu Mencari Aku"
Jumat 7 Juni2024 PW Hati Tak Bernoda SP Maria
Bacaan I:Yes.61: 9-11
Injil: Lukas 2:41-51
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mencari adalah salah satu bentuk kegiatan seseorang terhadap satu hal untuk bisa ditemukan.
Usaha mencari itu selalu dengan satu tujuan adalah untuk medapatkan apa yang dicarinya. Maka usaha mencari itu tak sekedar satu gerakan fisik mencari dan menemukan tapi juga sekaligus satu keinginan hati yang juga sangat aktif untuk dapat menemukan apa yang kita cari. Ini berarti, seluruh diri kita ikut berperan di dalamnya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juni 2024, Karena Pewartaan Injil Inilah Aku Menderita
Pada hari ini kembali Gereja secara khusus memperingati Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria setelah kemarin kita merayakan Hari Raya Hati Mahakudus Yesus.
Gereja memang secara khusus memberi tempat khusus bagi devosi kepada Maria ini langsung setelah Hari Raya Hati Mahakudus Yesus. Itu berarti Maria memang benar-benar bagian tak terpisahkan dari karya penyelamatan umat manusia.
Bicara tentang devosi Hati Tak Bernoda Maria, tidak terlepas juga dari karya kasih karunia Allah bagi manusia. Maka ada baiknya kita melihata sedikit latar belakangnya.
Hati Maria Tak Bernoda, dulunya adalah Hati Kudus Maria adalah sebuah nama devosi yang digunakan oleh umat Katolik Roma dan beberapa umat Anglo-Katolik untuk merujuk pada hati fisik Bunda Maria sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang.
Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini. Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik.
Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut teologi Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh. Gereja-gereja Katolik Timur secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi liturgi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.