Kunjungan Paus Fransiskus
Merasakan Kedamaian di Kamar Paus Yohanes Paulus II di Seminari Ritapiret
Orang kudus tersebut menentukan arah dunia pada abad ke-20. Dia menentukan runtuhnya komunisme. Prestasi yang tidak terbantahkan.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Dion DB Putra
Testimoni pengunjung itu tercatat pada buku kesan dan pesan. Hampir semua mengalami hal luar biasa.
“Saya merasakan kedamaian. Kata kuncinya damai,” Romo Mathias menyampaikan kesan pengunjung.
“Banyak kesaksian yang dialami oleh orang-orang yang berdoa di dalam kamar Paus. Mereka mendapat mukjizat. Doa-doa mereka dikabulkan,” kata Romo Mathias.
“Ada pasangan suami-istri yang telah lama menikah tidak punya keturunan akhirnya bisa mendapatkan keturunan. Ada yang memohon mendapat pekerjaan yang diinginkannya,” kisah Romo Mathias lagi.
Banyak dari pengunjung ke kamar Paus datang dari Pulau Jawa. Setelah doa mereka terkabul, mereka datang lagi untuk bersyukur di tempat ini.
Kamar Paus Yohanes Paulus II selalu dikunjungi hingga kini. Mereka datang dari berbagai latar belakang, suku, ras dan agama.
“Karena ini lokasi wisata rohani terbuka untuk publik, apakah Katolik atau agama yang lain, tempat ini menjadi tempat doa,” kata Romo Mathias.
Di dalam kamar tidur terpampang sampel foto-foto selama kunjungan Paus ke Maumere.
Foto dengan para frater, karyawan/karyawati yang melayani Paus, foto dengan suster kepala masak, foto dengan Pater Prof. Dr. Yosef Glinka, SVD asal Polandia, sebagai kepala divisi masak menu Polandia.
Kasula yang dipakai pada misa di Gelora Samador menjadi ikon kamar ini.
Selain meja, kursi dan tempat tidurnya. Fofo-foto semasa kecil, remaja, dewasa, mengalami panggilan sampai dia wafat. Ada semacam reliqui tersimpan di sana.
Referensi Imam
Kamar tidur Paus Yohanes Paulus II juga memberi dampak kepada calon imam, dia selalu menjadi referensi menjadi imam yang benar.

Tidak hanya kemampuan akademis pandai berteologi, karena semuanya akan mubasir. Kalau tidak punya kekuatan rohani. Karena letak kekudusan seseorang imam dan umat beriman, bukan pada pekerjaan dan kesibukannya.
Tetapi relasi personal dan kehidupan doa. Boleh jadi kita sibuk sekali. Semua imam melayani, namun pada saatnya kita harus sadar bahwa semua pelayanan itu merupakan pelarian dari kekosongan rohani ketimbang pelayanan yang bermakna.
kamar Paus Yohanes Paulus II
Paus Yohanes Paulus II
John Paul II
kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Paus
Paus Fransiskus Desak Umat untuk Memiliki Anak pada Kunjungan Perdana Kepausan ke Corsica Perancis |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Bahas Perang di Timur Tengah dan Aborsi di Pesawat Pulang dari Belgia |
![]() |
---|
Universitas Katolik Belgia Kecam Pandangan Paus tentang Peran Perempuan dalam Masyarakat |
![]() |
---|
Kisah Sepatu Suster Irene dan Pertemuannya dengan Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Saat Audiensi: Saya Melihat Iman yang Hidup dan Penuh Sukacita di Asia dan Oseania |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.