Pilgub DKI Jakarta

Ahok Jadi Rival Terberat Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi salah satu rival terberat Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta tahun ini.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
RIVAL TERBERAT – Jika Anies Baswedan maju di Pilgub DKI Jakarta, maka rival terberat adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

POS-KUPANG.COM – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi salah satu rival terberat Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta tahun ini. Pasalnnya, massa Ahok masih sangat kuat hampir semua sisi Jakarta.

Bahwa sampai saat ini, memang belum jelas siapa sajakah figure yang akan maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur untuk periode lima tahun ke depan. Akan tetapi spanduk dukungan kini mulai marak.

Jika awalnya spanduk dukungan lebih didominasi Anies Baswedan, kini spanduk juga terus bermunculan. Di wilayah Jakarta Barat, spanduk Ahok malah sangat dominan. Pemasangan spanduk Ahok makin meluas dari hari ke hari.

Spanduk tersebut nampak ada di kawasan Pesing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dari pantauan di lokasi, Sabtu 8 Juni 2024, nampak spanduk berwarna hijau kuning itu berada di dekat lampu merah Pesing.

Spanduk itu menampilkan jelas wajah Ahok dan bernarasikan "Rindu Jaman Ahok," dalam keterangan yang mengatasnamakan nama warga Jakarta.

Selain narasi tersebut, dituliskan pula beberapa hal yang dianggap dirasakan warga saat zaman Ahok menjabat.

"KJP lancar, demokrasi melayani, jaga uang rakyat, kali bersih, jalanan bersih, PPSU kelihatan orang dan kerjanya," tulis narasi dalam spanduk tersebut.

Terkait spanduk itu, salah satu pengguna jalan bernama Syahri (26), mengatakan adanya spanduk semacam itu adalah sesuatu yang tidak etis lantaran belum memasuki musim kampanye Pilkada.

"Jadi enggak etis aja kenapa ada kampanye di masa sekarang," kata Syahri.

Menurutnya, baliho seperti itu tidak perlu dipasang sampai masa kampanye ditetapkan.

"Terus kalau mau pasang (baliho) kalau udah pasti (calonnya), baru dipasang. Tapi kalau belum ada calonnya, jadi publik malah bertanya-tanya, 'Ini maju atau enggak?'," katanya.

Kendati begitu, Syahri mengakui jika adanya spanduk tersebut membuatnya kembali ingat akan kepemimpinan tokoh-tokoh yang ada dalam spanduk tersebut.

"Ya ingat sih. Cuma enggak pantas aja kalau belum kampanye," pungkas Syahri.

Sementara itu, menanggapi soal temuan spanduk dukungan terhadap Ahok, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago memamdang bahwa bisa jadi hal itu juga merupakan pengaturan.

Pasalnya, Arifki menilai jika Ahok masih menginginkan berkontes Pilkada di Jakarta, meskipun partai pengusungnya yakni PDI Perjuangan mengusulkan ia maju ke Pilkada Sumatera Utara.

Baca juga: Anies Belum Putuskan Maju di Pilgub DKI Jakarta, Ini Pertimbangannya

"Makanya mungkin ini upaya bagi Ahok untuk lepas dari Sumut, jadi pak Ahok 'jangan di Sumut' (desakan warga)," kata Arifki.

"Mungkin pak Ahok enggak enak juga bantah bu Mega, paling tidaknya kalau ada yang mendesak ada jawaban kan," imbuhnya sedikit terkekeh. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved