Kunjungan Paus Fransiskus
Seminari Tinggi Ritapiret Sempat Menjadi Vatikan Semalam pada 11 Oktober 1989
Indonesia menjadi negara pertama yang ia kunjungi sebagai bagian dari perjalanan apostoliknya ke kawasan Asia Pasifik.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Dion DB Putra
Laporan reporter Pos Kupang, Eugenius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE- Paus Pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus (87 tahun) akan berkunjung ke Indonesia 3-6 September 2024.
Indonesia menjadi negara pertama yang ia kunjungi sebagai bagian dari perjalanan apostoliknya ke kawasan Asia Pasifik.
Setelah dari Indonesia, kepala negara Vatikan itu akan melawat ke Papua Nugini (Port Moresby dan Vanimo) 6-9 September, lanjut ke Timor Leste (Dili) pada 9-11 September, dan Singapura pada 11-13 September 2024.
Fransikus akan menjadi Sri Paus ketiga yang melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia setelah Paus Paulus VI (3 Desember 1970), dan Paus Yohanes Paulus II (8-13 Oktober 1989).
Kunjungan Paus Yohanes Paulus II yang kini telah menjadi santo atau orang kudus meninggalkan kesan mendalam di Indonesia. Selain Jakarta, Paus Yohanes Paulus II pada bulan Oktober 1989 berkunjung ke Yogyakarta, Medan, Maumere dan Dili Timor Leste.

Berkenaan dengan rencana kunjungan Paus Fransiskus, Pos Kupang menelusuri jejak sejarah perjalanan apostolik Paus Yohanes Paulus II khususnya ke Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berikut laporannya.
Setelah memimpin perayaan misa Pontifikal di Gelora Samador, Kota Maumere, Pulau Flores, Sri Paus Yohanes Paulus II dijadwalkan menuju Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret. Pemimpin umat Katolik sedunia dijadwalkan tiba pukul 18.00 Wita.
Sebuah kendaraan memasuki kompleks seminari beberapa jam sebelumnya. Dua orang anggota Korps Pasukan Khusus diantar masuk memperkuat barisan keamanan yang dikoordinir Pengawal Presiden, Mayor Bambang Soesanto.
Ia katekis, pembina rohani militer yang pernah mengenyam pendidikan di seminari tinggi.
Dikutip dari Buku “Dia Datang, Kenangan Kunjungan Paus Johanes Paulus II di Maumere, 11-12 Oktober 1989,”, tak lama berselang menyusul sebuah bis yang membawa barang-barang para tamu agung juga tiba di Ritapiret.
Ikut serta dalam rombongan, dua orang warga Negara Vatikan, Agusto Coali penanggungjawab keamanan dan Gian Fillipo Albini, pemasak dan pelayan Paus.
Menyusul lagi dua penyiar Radio Vatikan. Mereka memasang dan menyiapkan segala peralatan untuk siaran langsung ke Vatikan.
Semua anggota rumah seminari sudah siap. Para pastor pembina, suster, menanti di pendopo utama seminari. Sedangkan para frater dan karyawan/karyawati yang bertugas masak bersama dokter dan juru rawat menanti di halaman tengah.
Mereka berbaris teratur menanti di sepanjang jalur yang akan dilewati Sri Paus Yohanes Paulus II.
kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Sri Paus
kamar Paus Yohanes Paulus II
Paus Yohanes Paulus II
Paus Paulus VI
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus Desak Umat untuk Memiliki Anak pada Kunjungan Perdana Kepausan ke Corsica Perancis |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Bahas Perang di Timur Tengah dan Aborsi di Pesawat Pulang dari Belgia |
![]() |
---|
Universitas Katolik Belgia Kecam Pandangan Paus tentang Peran Perempuan dalam Masyarakat |
![]() |
---|
Kisah Sepatu Suster Irene dan Pertemuannya dengan Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Saat Audiensi: Saya Melihat Iman yang Hidup dan Penuh Sukacita di Asia dan Oseania |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.