Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 7 Juni 2024, Kasih Tuhan Bagi Segala Bangsa

Jadi marilah kita terus berbagi kasih dalam Masyarakat dan bangs akita untuk menghadirkan kasih Allah bagi dun

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pendeta Yatty Pandie Malada, S.Th, M.Pd 

Kedua, kasih Allah dalam Yesus Kristus telah meruntuhkan segala sekat dan tembok perbedaan yang dibangun manusia. Pada waktu perang dingin antara tahun 1950 sampai tahun 1990, Jerman terbagi dua, dipisahkan oleh Tembok Berlin. Tembok ini membelah Jerman menjadi dua, Jerman Timur berideologi komunis dan Jerman Barat berideologi liberal.

Tembok ini kemudian diruntuhkan tahun 1990 seiring dengan jatuhnya komunis di Eropa Timur. Memang, perbedaan di mana-mana menjadi persoalan, dan perbedaan itu telah menimbulkan peperangan, perselisihan, kekacauan, kegaduhan, dan konflik.

Ajaran kasih dari Yesus, mengasihi sesama seperti dirimu sendiri, memberikan daya bagi kita untuk menghancurkan dinding perbedaan dan membangun masyarakat tanpa batas yang adil dan setara. Semua manusia sama di hadapan Allah, karena itu, janganlah kita mengharamkan apa yang halal bagi Allah.

Perbedaan bisa menimbulkan dua sikap, yaitu sikap memusuhi dan sikap mau mendominasi atau menguasai yang lain. Kekristenan mengajarkan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang indah seperti pelangi yang harus disyukuri. Berbeda itu bukan masalah, melainkan keniscayaan.

Di manapun, dan dalam keadaan apapun, hukum kasih menjadi pegangan bagi kita, supaya melalui perbuatan kasih itu kita dapat mengasihi orang melampaui, melintasi, dan menembus segala perbedaan. Mengasihi sesama bukan hanya kewajiban, tetapi sebagai panggilan iman orang percaya.

Kita menjadi orang Kristen di Indonesia, kita harus membangun sikap positif terhadap perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, bahasa, dan berusaha membangun sikap toleransi dengan menghargai perbedaan sebagai sebuah kekuatan dalam persatuan untuk menghasilkan kemajuan bangsa ini.

Terakhir, sesuai tema, “Kasih Tuhan Bagi Segala Bangsa,” saya mengajak kita untuk membangun solidaritas kemanusiaan kepada semua orang dengan hidup saling berbagi. Ingatlah Kornelius orang Italia itu dibenarkan Allah karena doa dan sedekah yang ia berikan kepada orang Yahudi.

Allah sungguh mengasihi orang yang hidup memberi tanpa pandang muka. Dalam hidup ini, kita seringkali gagal dalam mengasihi karena kita selalu bersikap primordial, egois mencintai diri sendiri, mencintai keluarga, suku, agama sendiri, dan mengabaikan hukum kasih.

Jadi marilah kita terus berbagi kasih dalam Masyarakat dan bangs akita untuk menghadirkan kasih Allah bagi dunia. Amin(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved