Berita Sabu Raijua
Pengecer BBM Ilegal Marak di Sabu Raijua
Deretan rak kayu di pinggir jalan diisi botol kemasan air mineral 1,5 liter hingga botol kaca menghiasi sisi kiri dan kanan jalan raya di Sabu
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Eflin Rote
Sebenarnya antrean panjang di SPBU ini terjadi setiap hari di Sabu Raijua. Bahkan dalam satu hari mereka hanya menunggu di sepanjang parkiran SPBU Roboaba untuk mendapatkan BBM. Hal tersebut juga menimbulkan tanya karena BBM eceran banyak dijual di pinggir jalan. BBM eceran ini ibaratnya penolong bagi pengendara ketika kehabisan BBM. Sementara, menurut Mukhlis, pengecer BBM resmi di Sabu Raijua berada di Pulau Raijua.
Semenjak hebohnya kembali terjadi kelangkaan minyak, SPBU Roboaba sudah melakukan pembatasan penjualan sejak Jumat, 31 Mei 2024 untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Perdagangan, Lagabus Pian saat disinggung mengenai banyaknya pengecer BBM di Sabu Raijua pada April lalu mengatakan, jika masyarakat Sabu pandai membaca angin, jika sebelum tiga hari diprediksi akan cuaca buruk, mereka mengantisipasi dan semua harga BBM melonjak.
Tetapi sekarang pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua sudah cukup aktif agar BBM selalu ada sehingga masyarakat tidak perlu cemas. Karena Pemkab Sarai dan Pertamina selalu menjaga ketersediaan BBM cukup untuk 10 hari.
"Begitu BBM cukup untuk 14 hari, kapal sudah datang. Kapal sampai Sabu perkiraan empat hari, dua hari isi, dua hari jalan makan pas cukup 10 hari tampungan SPBU di Sabu semua terisi. Sehingga masyarakat pikir ini bakal habis. Tidak bakal habis. Karena itu, kita sudah menjaga bersama Pertamina, Pertamina memantau stok setiap hari,"ujarnya.
Ia menegaskan, BBM subsidi tidak boleh diperdagangkan oleh masyarakat. Masyarakat hanya dibolehkan menjual BBM nonsubsidi atau Pertamax. Pemkab Sarai juga sudah mengedukasi masyarakat bahwa BBM subsidi hanya dikhususkan bagi masyarakat yang berhak mendapatkannya seperti petani, nelayan dan angkutan umum bukan untuk pedagang eceran.
Namun karena persediaan BBM cukup banyak, sehingga masyarakat membeli di SPBU dan dijual kembali karena kurangnya penertiban sehingga mereka menganggap hal ini benar. Ia mengatakan inilah kekurangan dari subsidi pemerintah. (dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Akses Jalan Depe-Raemude Hampir Putus, DPRD Sabu Raijua Respon Cepat |
![]() |
---|
Pulau Dana Spot Wisata Baru di Sabu Raijua dengan Hamparan Pasir Putih dan Dua Danau Nan Indah |
![]() |
---|
Dinas PU Sabu Raijua Targetkan Realisasi Anggaran Capai 95 Persen Hingga Akhir Tahun 2024 |
![]() |
---|
Parade NTT Bertenun Gambaran Semangat Kebersamaan di Sabu Raijua NTT |
![]() |
---|
Pemkab Sabu Raijua Prioritas Pembangunan Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.