Hari Lahir Pancasila

Menilik Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende NTT

Rumah Pengasingan Bung Karno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) terlihat dipadati pengunjung.

Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende. 

Sisi lain rumah, juga terdapat ruangan yang menjadi tempat Bung Karno menunaikan Salat.

Kamar dan ruang Salat Bung Karno menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung di Rumah Pengasingan tersebut.

Pada bagian belakang, terdapat sebuah sumur yanh digunakan Bung Karno untuk membersihkan diri.

Baca juga: BREAKING NEWS: Megawati, Ganjar dan Mahfud MD Tiba di Ende, Peringati Hari Lahir Pancasila

Diketahui, Soekarno menghabiskan masa pengasingan bersama istrinya, Inggit, Ratna Djuami (anak angkat), serta ibu mertuanya. Flores menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ada di Ende sejak 1934-1938.

Tahun 1954, Ir. Soekarno kembali berkunjung ke Ende dan meresmikan rumah pengasingan tersebut sebagai Rumah Museum. Berdasarkan alasan tersebut, maka Rumah Pengasingan Ir. Soekarno di Ende ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya berperingkat Nasional dengan Surat Keputusan bernomor 285/M/2014 pada 13 Oktober 2014 (Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia).

Ditemui disela-sela menerima para pengunjung, Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin menyebut beberapa titik sudah selesai direnovasi sebelum Hari Lahir Pancasila.

Hal itu disampaikan Syafrudin ditemui di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5).

“Ini dalam rangka kedatangan Ibu Megawati, salah satu anak dari Bapak Sang Proklamator kita, ya, mungkin dalam persiapan sudah begitu matang. Ada perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan dan diperbagus lagi semua, untuk persiapan seperti itu,” kata Syafrudin.

Diketahui, Megawati akan memperingati Hari Lahir Pancasila di Ende pada Sabtu (1/6). Megawati sendiri tiba di Ende pada Jumat ini dan direncanakan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno.

Syafrudin menyebut struktur bangunan Rumah Pengasingan Bung Karno masih tergolong asli, karena tidak sepenuhnya dirombak.

“Ya, kalau bentuk kontruksi bangunannya itu masih asli, tetapi sudah pernah direnovasi 2011 dan 2012. Itu programnya Pak Boediono sebelum beliau manjadi wapres, beliau mencari dan berkunjung ke Ende mencari titik-titik yang pernah Bung Karno singgahi itu mau direstorasi atau renovasi, tetapi sudah terlaksana renovasi semua,” ungkapnya.

Baca juga: Megawati, Ganjar Pranowo dan Mahfud di Ende NTT, Jokowi di Riau

“Salah satunya itu makam ibu mertuanya Bung Karno, situs Rumah Pengasingan Bung Karno, gedung pertunjukan, serambi Bung Karno, gereja katedral, Taman Renungan Bung Karno dan masjid tertua yaitu Madjid Ar Rabithah, yang Bung Karno sering melaksanakan lima waktu ibadah salat di sana,” sambung Syafrudin.

Syafrudin menambahkan, Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi tempat bersejarah bagi Indonesia karena Proklamator RI Soekarno pernah diasingkan Belanda bersama keluarga dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.

“Selama empat tahun Bung Karno diasingkan di Ende, yang dilakukan oleh Bung Karno, tetap diawasi oleh pemerintah Belanda. Tetapi Bung Karno bukan dipenjarakan bersama keluarga, tetapi aktivitas kegiatan Bung Karno selama pengasingan empat tahun itu bebas, tetapi tetap di bawah pengawasan Belanda,” ujarnya.

Syafrudin mengatakan Rumah Pengasingan Bung Karno sebenarnya menjadi lokasi yang sering dikunjungi wisatawan. Mereka bahkan tiba tidak hanya menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved