Berita Manggarai Barat

Basarnas dan Kemenparekraf Perkuat Kerja Sama Keselamatan Wisata di Labuan Bajo

kawasan Labuan Bajo mengerti dan memahami apa yang harus dilaksanakan dari aspek SAR jika terjadi kecelakaan kapal.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ENGELBERTUS APRIANUS
Workshop Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan dan Keselamatan yang diselenggarakan Basarnas bekerjasama dengan Kemenparekraf di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Selasa 28 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memperkuat kerja sama dalam hal keselamatan saat menghadapi kondisi darurat di destinasi pariwisata super premium Labuan Bajo, NTT. 

Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui Workshop Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Labuan Bajo, Selasa 28 Mei 2024.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin mengatakan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Basarnas dan Kemenparekraf

"Dalam rangka meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terkait kondisi kedaruratan baik kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia yang mengacam keselamatan di kawasan Labuan Bajo," jelas Noer di Labuan Bajo.

Baca juga: BREAKING NEWS: Siswa SMA di Manggarai Barat Rudapaksa Pelajar SMP

Noer menjelaskan, berdasarkan Undang-undang No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan pada pasal 45 diamanatkan bahwa penyedia jasa pariwisata yang dalam menyelenggarakan kegiatan dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan manusia wajib menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang SAR. 

"Dalam konteks DPSP Labuan Bajo, pengelola wisata sudah tersistem dengan baik. Namun, perlu penguatan aspek keselamatan yang berpotensi tinggi di wilayah tersebut sehingga supporting system dari kebijakan nasional Presiden Joko Widodo benar-benar dapat diwujudkan," ujarnya. 

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Fransiskus S Sodo memberi apresiasi atas rangkaian kegiatan yang diinisiasi Basarnas dan Kemenparekraf tersebut. Menurutnya keamanan dan keselamatan di Labuan Bajo merupakan tanggungjawab bersama. 

"Untuk itu kita harus berkolaborasi untuk menjawab semua tantangan ke depan, khususnya dalam hal meningkatkan destinasi pariwisata super premium Labuan Bajo," kata Frans. 

Adapun rangkaian acara workshop di Labuan Bajo di antaranya diskusi panel dengan menghadirkan 6 narasumber dari berbagai instansi membahas berbagai topik terkait keselamatan dan keamanan pariwisata Labuan Bajo

Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan penyusunan hingga finalisasi rencana kontijensi operasi SAR penanganan kecelakaan kapal di Labuan Bajo dengan melibatkan 23 stakeholder dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, TNI, Polri, badan usaha, organisasi seperti perkumpulan kapal pinisi dan penyelam di kawasan Labuan Bajo

Orientasi rencana kontijensi ini untuk memastikan bahwa seluruh stakeholder yang berada di kawasan Labuan Bajo mengerti dan memahami apa yang harus dilaksanakan dari aspek SAR jika terjadi kecelakaan kapal.

Basarnas juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait teori dan praktek dalam operasi SAR guna meminimalisir korban jiwa jika terjadi kejadian emergency. Kegiatan ditutup dengan simulasi penyelamatan korban dipermukaan air. (uka) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved