Pilkada Serentak 2024
Anies Baswedan Berkemungkinan Gagal ke Pilgub DKI Jakarta
Anies Baswedan berkemungkinan gagal maju ke Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti partai manakah yang mengusungnya
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan berkemungkinan gagal maju ke Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti partai manakah yang akan mengusungnya untuk maju dan bertarung dalam momen pesta demokrasi tersebut.
Kemungkinan ini bisa saja terjadi karena sampai sekarang belum satu parpol pun yang memastikan untuk mendukungnya maju dalam gelanggang politik di Daerah Khusus Ibukota Jakarta tersebut.
Hal ini tentunya sangat kontras karena saat ini elektabilitas dan popularitas Anies Baswedan semakin tak tertandingi.
Ironisnya, dalam situasi yang demikian, PKS malah secara terang-terangan menolak mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
PKS menyatakan akan mendorong kadernya maju bertarung sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024 dibandingkan dengan Anies Baswedan. PKS beralasan bahwa PKS tak ingin membuat pamor Anies Baswedan turun.
Bahkan ada bocoran bahwa PKS lebih memilih sahabat Anies Baswedan, yakni Sudirman Said untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Padahal diketahui Anies dan PKS tak pernah berpisah sesaat pun.
Saat memenangkan Pilgub Jakarta 2017, PKS menjadi partai pengusung Anies Baswedan yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Kemudian di Pilpres 2024, PKS juga mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Lantas bagaimana dengan PDIP dan Partai Gerindra?
Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menilai kecil kemungkinan bagi Gerindra mengusung kembali Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Diketahui, pada 2017, Gerindra bersama PKS mengusung Anies-Sandiaga di Pilgub DKI Jakarta.
"Logika politik sekarang ini agak susah Gerindra mengusung Anies karena agaknya Gerindra masih punya perasaan yang kurang nyaman ketika dulu Anies menjadi capres dan kemudian berlawanan secara politik dengan Prabowo," kata Idil kepada Tribunnews, Senin 27 Mei 2024.
Menurutnya, baik Gerindra dan juga Anies memiliki hitung-hitungan tersendiri.
Tak hanya Gerindra, Idil juga meyakini PDIP juga sulit untuk mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Hal yang sama alasanya dikatakan Idil, lantaran PDIP dan Anies berseberangan saat Pilpres.
"Ditambah lagi seingat saya PDIP punya kebijakan bahwa mereka yang ingin diusung itu harus masuk ke PDIP baru bisa diusung, nah ini yang menurut saya perlu dilihat pola kesulitannya," pungkasnya.
Diketahui, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menolak berkomentar mengenai Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang berpeluang kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan, Muzani enggan berbicara kemungkinan usung Anies kembali di Pilkada Jakarta. Padahal, Anies memiliki sejarah pernah diusung Gerindrapada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Itu sejarah, ini kan sejarah baru," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024.
Muzani enggan menegaskan apakah pernyataan itu menjadi tanda Gerindra tidak akan mengusung di Pilkada Jakarta 2024. Dia pun meminta awak media memberikan pertanyaan lain.
"Apalagi (pertanyaan lain, Red)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan mulai membuka peluang maju di Pilkada Jakarta 2024 dengan mempertimbangkan segala yang ada.
Hal itu dikatakan Anies setelah mendapat dukungan dari warga agar maju di Pilkada Jakarta 2024 saat menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan Warga Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina, Minggu 19 Mei 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya sedang mempertimbangkan secara serius tawaran yang datang kepadanya menuju kursi orang nomor satu di Jakarta.
Awalnya perwakilan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota, Sugiarti, menyatakan dukungannya agar Aniesmaju lagi di Pilkada Jakarta.
"Kami siap dukung penuh untuk memenangkannya," seru Sugiarti.
Setelahnya giliran Anies yang menyampaikan sambutannya dan merespons desakan yang ada kepadanya tersebut.
Eks calon presiden tersebut mengaku sudah mendapatkan tawaran dari sejumlah partai politik untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024 dan sedang mempertimbangkannya.
"Saya ngomong sama bapak/ibu, memang saya mendapatkan undangan dari parpol-parpol, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan jadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan. Apakah kembali atau tidak," ujar Anies.
"Kembali," kata warga.
"Kami sedang pertimbangkan ya. Serius nimbang, kembali apa enggak ya. Kembali apa enggak? Kembali ke Jakarta?" tanya Anies.
"Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga lagi.
"Itulah yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies.
Setelahnya, warga meneriakkan 'maju' kepada Anies. Anies menyebut dirinya harus beristikharah terlebih dahulu.
"Jadi baiknya bagaimana nih?" tanya Anies.
"Maju," teriak warga.
"Ya saya nanti insyaallah saya istikharah lagi," imbuh Anies.
PKS: Popularitas Anies Masih Tinggi
DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta tidak menampik bahwa popularitas mantan Capres RI 2024 Anies Baswedan masih tinggi di Jakarta.
Karena itu, Anies dinilai masih memiliki kans untuk menjadi Bacagub Jakarta pada Pilkada November 2024 mendatang.
Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, Anies memiliki warisan yang cukup banyak dan bagus di Jakarta.
Mulai dari sistem integrasi transportasi JakLingko antara angkutan umum berbasis jalan dengan rel, hingga Jakarta International Stadium (JIS) berskala internasional di Jakarta Utara.
“Pak Anies punya legacy (warisan) yang bagus di Jakarta, popularitasnya tinggi, elektabilitasnya tinggi, ya sangat sayang sekali kalau partai-partai tidak mendukung beliau (Pilkada Jakarta),” ujar Aziz saat dihubungi pada Senin 20 Mei 2024.
Aziz mengaku, PKS memang pernah mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat ajang Pilkada Jakarta pada 2017 lalu.
Pasangan itu mampu mengalahkan rival politiknya, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Walau pernah mengusung Anies, tapi PKS DKI Jakarta belum menyatakan dukungannya untuk Pilkada Jakarta 2024.
Alasannya, PKS DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari DPP PKS.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kenaikan UKT Berpeluang Diberlakukan Mulai Tahun Depan
“PKS pernah mengusung beliau untuk maju dan menang di Jakarta periode 2017. Nah ini cerita sejarah ini kami kumpulkan bahwa pernah mengusung Pak Anies dan dia bekerja dengan baik di Jakarta,” jelas Aziz.
Nantinya, lanjut Aziz, rekam jejak Anies akan dibandingkan dengan kader potensial di internal PKS.
Saat ini ada tiga kader yang berpotensi menjadi Bacagub Jakarta yakni mantan Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin.
“Kami akan bandingkan dengan calon-calon lain, mungkin nggak lebih baik dari ini (Anies). Kalau lebih baik, kenapa tidak? Tapi kalau kemungkinannya kecil, yah Pak Anies lah yang akan dipilih,” ucap anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Sengketa Pilkada NTT yang Terdaftar di MK Tak Pengaruhi Proses di Sentra Gakkumdu |
![]() |
---|
KPU Siap Tetapkan Gubernur - Wagub NTT Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2024 Pekan Ini |
![]() |
---|
Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024 Akan Terhambat Adanya Sengketa di MK |
![]() |
---|
Bawaslu NTT Beri Catatan Partisipasi Pemilih yang Rendah di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Angka Golput Pilkada Serentak 2024 Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.